Jakarta, CNN Indonesia -- Tubuhnya cuma selebar telapak tangan. Tapi jangan ragukan kemampuan pesawat tanpa awak alias
drone buatan militer Amerika Serikat ini.
Drone yang dinamai Cicada ini bisa dipakai untuk tujuan militer atau sipil.
Cicada adalah singkatan dari Covert Autonomous Disposable Aircraft. Penerbangannya dipandu dengan GPS.
Drone sekali pakai ini bisa meluncur seperti burung setelah dijatuhkan dari pesawat apapun, balon, atau dari
drone yang lebih besar.
"Idenya adalah mengapa tidak membuat pesawat tanpa awak yang punya deretan profil sama," kata Aaron Kahn, dari Naval Research Laboratory, kepada media. "Kami akan menerbangkan yang banyak sehingga sulit bagi musuh untuk menangkap semuanya."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski ukurannya kecil,
drone ini dapat terbang dengan kecepatan 75 kilometer per jam dan sangat senyap, seperti tanpa mesin atau baling-baling.
"Seperti burung yang terbang turun," kata Daniel Edwards, juga dari Naval Research Laboratory. "Sehingga sangat sulit dilihat."
Purwarupanya hanya menghabiskan US$ 1.000. Diperkirakan harganya tak lebih dari US$ 250 atau sekitar Rp 3.000.000 saja.
Drone ini mampu melayani berbagai misi. Mulai dari pemantauan cuaca, mengawasi lalu lintas, sampai memata-matai pasukan musuh.
"Lengkapi dia dengan mikropon atau detektor seismik, jatuhkan di jalan raya, ia akan memberitahu kendaraan apa saja yang lalu lalang di jalan, berapa kecepatannya dan ke mana arahnya," kata Kahn.
Sudah banyak instansi pemerintahan Amerika Serikat yang tertarik pada
drone mungil itu. Begitu pun beberapa badan intelijen.
(tyo)