Jakarta, CNN Indonesia -- Gunung berapi Wolf di Pulau Isabela di Kepulauan Galapagos mengancam populasi koloni iguana pink di sana. Ini adalah satwa unik yang hanya ada di pulau tersebut.
Iguana pink memiliki nama latin
Conolphus marthae. Dikenal pula dengan nama Iguana Mawar dari Galapagos.
Iguana ini dikenali dari tubuhnya yang bercorak merah muda. Spesies ini pertama kali ditemukan pada 1986 dan berbeda spesies dengan iguana yang ada di daratan Galapagos.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang menarik, iguana ini adalah bukti satu-satunya mengenai diversifikasi iguana paling purba di Galapagos. Iguana pink diperkirakan mulai memisahkan diri dari garis nenek moyangnya pada 5,7 juta tahun lalu.
Perbedaan spesies ini ditemukan pertama kali pada 2009 setelah melakukan analisa pada warna merah muda di tubuhnya yang berhubungan dengan genetika.
Letusan Wolf dikhawatirkan akan berdampak pada iguana pink itu setelah aliran lava terlihat menuruni lereng gunung. Untungnya, sejauh ini aliran lava berada di arah yang berlawanan dengan habitat iguana.
Pulau Isabela adalah pulau terbesar di Galapagos dengan luas 1.000 kilometer persegi. Di Isabela sendiri ada lima gunung api, yaitu Wolf, Darwin, Alcedo, Cerro Azul, dan Sierra Negra.
Kepulauan ini terkenal setelah Charles Darwin melakukan studi terhadap keanekaragaman hayati yang unik di sana.
Penelitiannya ini kemudian melahirkan teori evolusi.