Jakarta, CNN Indonesia -- Peneliti keamanan Chris Roberts sempat menjadi perbincangan utama di industri penerbangan bulan lalu setelah ia disebut oleh FBI melakukan peretasan sebuah pesawat di New York pada sistem unit hiburan. Lebih parah lagi, FBI mengatakan Roberts pernah membuat "gerakan miring pada sebuah pesawat selama penerbangan."
Melalui pengacaranya, Roberts mengatakan minatnya itu bertujuan "meningkatkan keamanan pesawat." Ia meretas sistem perangkat hiburan Panasonic Corp dan Thales SA.
Aksi Roberts ini membawa masalah yang lebih luas, bahwa peretas berada jauh di depan standar keamanan komputer dan jaringan pada industri penerbangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
Hacker Klaim Bisa Kendalikan Pesawat"Ini akan mendorong perubahan. Ini akan memaksa organisasi industri penerbangan untuk bergerak," kata Jonathan Butts, mantan peneliti Angkatan Udara Amerika Serikat, yang fokus pada masalah keamanan penerbangan, seperti dikutip dari
Reuters, Senin (25/5).
Industri penerbangan selama ini mengadopsi protokol komunikasi yang sama dengan yang digunakan pada Internet untuk menghubungkan kokpit, kabin, dan kontrol dengan awak di darat. Para pengamat menilai hal ini rentan di tengah kemajuan teknologi yang begitu cepat.
CEO perusahaan kemanan siber ThetaRay asal Israel, Mark Gazit mengatakan, bahwa pihaknya telah banyak menemukan anggota forum Internet yang mengkalim berhasil meretas sistem pesanan menu makanan dan minuman.
Gazit menilai peretasan awal ini mungkin terdengar sepele, tetapi sebagai pakar keamanan siber, ia melihat ada potensi para penjahat mengeksploitasi celah keamanan dan serangan berevolusi menjadi pelanggaran yang lebih serius.
Kasus Roberts dan peretasan pesawat lain sudah mengkhawatirkan beberapa maskapai penerbangan, kata Ralf Cabos, spesialis keamanan siber yang berbasis di Singapura. Terlebih jika nanti koneksi Wi-Fi di dalam pesawat sudah tren, ia khawatir para peretas mampu meraih akses kontrol pesawat.
Produsen pesawat Airbus dari Eropa mengatakan, pesawat seharusnya dirancang untuk melindungi segala jenis hubungan komunikasi termasuk sistem hiburan dalam pesawat, baik itu koneksi Wi-Fi atau perangkat berlayar untuk memutar video dan audio.
(adt/eno)