Jakarta, CNN Indonesia -- Wabah penyakit MERS dimanfaatkan para peretas nakal untuk menyebarkan program jahat.
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) merupakan penyakit yang mempengaruhi sistem pernapasan dan memiliki tingkat kematian hampir 40 persen. Dalam beberapa minggu terakhir, telah dilaporkan 100 lebih kasus MERS di Korea Selatan. 2.000 orang lainnya dilaporkan sedang dikarantina di Korea Selatan.
Di tengah pertempuran berat melawan penyakit ini, Symantec Security Response baru-baru ini menemukan kampanye malware yang berupaya mencari keuntungan dari wabah MERS untuk menarik perhatian sasarannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa hari lalu, Symantec mengumpulkan contoh berbahaya dari sumber-sumber eksternal. Malware ini ini tampaknya telah merebak melalui email dan berbentuk file .exe sederhana yang tampak seperti dokumen Microsoft Word. Nama file tertulis dalam bahasa Korea yang berarti "Daftar rumah sakit dan pasien terinfeksi MERS.docx.exe".
Selama menganalisis sampel, Symantec memastikan bahwa ini bukan ancaman yang canggih, melainkan program jahat sederhana yang dikenal sebagai Trojan.Swort.
Ini juga bukan pertama kali para penyerang telah menggunakan wabah penyakit sebagai tema kampanye mereka. Tahun lalu, para penyerang menggunakan tema Virus Ebola sebagai umpan malware mereka.
Dalam sejarahnya para penyerang menggunakan berita-berita besar sebagai tema kampanye mereka untuk menipu agar pengguna membuka lampiran atau link berbahaya. Mereka juga menggunakan tema-tema lokal sebagai umpan ketika menyerang wilayah tertentu.
Namun, MERS secara cepat menjadi kekhawatiran global, mengingat telah menyebar di negara-negara Asia lain. Sehubungan dengan ini, Symantec memperingatkan publik bahwa akan ada lebih banyak lagi serangan cyber yang mendompleng email spam, phising, dan spear-phishing.
Symantec menyarankan semua pengguna untuk mewaspadai email-email yang tidak diinginkan, tak diharapkan, atau mencurigakan.
(eno)