Di Bisnis TIK Perusahaan Indonesia Tak Boleh Kalah

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Rabu, 17 Jun 2015 15:27 WIB
Perusahaan asal Indonesia sudah seharusnya bisa berbicara banyak di bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Bahkan kalau perlu bisa go global.
Menteri BUMN Indonesia, Rini M. Soemarno (kedua dari kiri), Senior Minister of State (Trade and Industry) Singapura, Lee Yi Shyan (ketiga dari kiri), Deputy Chief of Mission Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Singapura Ridwan Hassan (kedua dari kanan), CEO Telkom Group Alex J. Sinaga (paling kanan), dan CEO Telin Singapura Septika Widyasrini (paling kiri) pada saat Official Groundbreaking Ceremony of Telin Singapore Data Center and Telecommunication Hub di Jurong, Singapura (5/6). (Dok. Telkom)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dunia dan lokal mulai mengalami pertumbuhan yang pesat, sudah seharusnya perusahaan Indonesia tak boleh kalah dan harus bisa bicara lebih banyak lagi.

Salah satu operator yang sudah membuktikan hal tersebut adalah Telkom. Melalui anak usahanya, Telin Singapura, mereka mencoba mengekspansi bisnis TIK dengan membangun data center di Jurong Park, Singapura. Ini artinya, sejak tujuh tahun berdiri Telin Singapura telah memiliki dua Data Center di negeri itu dan selama ini melayani perusahaan multinasional.

Telkom memang menyatakan investasi yang dilakukan  melalui pembangunan data center di Singapura difokuskan untuk menarik pendapatan dari pelanggan korporasi di Singapura. Diharapkan pelanggan tersebut dapat ditawarkan mirroring layanan ke Indonesia sehingga nantinya bisa dilayani dari Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga akhirnya, Indonesia dapat menjadi hub untuk komunikasi Internet atau data ke berbagai negara.

"Telkom selama ini kuat di infrastruktur, sementara arahnya kalau bermain Teknologi Informasi itu di solusi. Biar catch up cepat, harus digandeng pemain yang sudah ahli. Implementasi strategi itu bisa dilihat di pembentukan TelkomTelstra dan tak lama lagi kabarnya dengan SingTel untuk menggarap pasar aplikasi," kata  Advisor Indonesian Cloud Forum Mochammad James Falahuddin.

"Sehingga sangat wajar Telkom dalam mengembangkan bisnis teknologi informasi pemain seperti Telkom menggandeng mitra yang ahli di bidang itu."

Sementara itu Founder IndoTelko Doni Ismanto Darwin,  memang tak  mudah bagi sebuah perusahaan atau perorangan untuk Go Global karena standar yang diterapkan kala berkompetisi di pasar internasional sangat tinggi.

"Misal, Telkom bisa mendapatkan tanah di Data Center Park di Jurong Park, Singapura. Itu tak mudah, tanah di sana kan sulit sekali, kompetisi ketat. Nah, proposal dari Telin Singapura yang pertama disetujui, kita harusnya bangga, artinya bisa mengalahkan pemain internasional karena pasti yang ikut bidding pemain top, Singapura kan salah satu Hub Internet internasional," paparnya.

Dengan pencapaian ini, Indonesia dapat menjadi hub untuk komunikasi Internet atau data ke berbagai negara.

Sebelumnya, Telkom berencana membentuk  perusahaan patungan dengan Singapore Telecommunication Limited (SingTel) untuk menggarap pasar solusi TI di berbagai sektor usaha dengan memanfaatkan kapasitas data center di Indonesia yang sudah dimiliki Telkom, dimana saat ini sudah mencapai 70.000 m2.

Pemilihan SingTel sebagai mitra dikarenakan perusahaan ini sudah memiliki pengalaman dalam penyediaan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan oleh perusahan-perusahaan multi nasional. (tyo/eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER