Robot Bunuh Manusia Apa Bisa Dituntut?

CNN Indonesia
Kamis, 02 Jul 2015 15:19 WIB
Pihak pengadilan setempat berencana untuk menuntut kejadian tewasnya pekerja pabrik VW yang dilakukan oleh robot. Robot dituntut?
Ilustrasi perakitan mobil (Detik Foto/Dikhy Sasra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pekerja di pabrik otomotif Volkswagen mengalami nasib nahas. Dia tewas di tempatnya bekerja karena dibunuh oleh robot yang biasa digunakan untuk merakit dan memproduksi mobil kenamaan asal Jerman tersebut.

Pria berusia 22 tahun yang tak disebutkan namanya itu  tewas di pabrik VW di daerah Baunatal, sekitar 100 kilometer (62 mil) di sebelah utara dari Frankfurt. Menurut saksi mata,  robot tersebut menarik pria tersebut dengan paksa dan meremukkannya dengan melemparnya ke sebuah plat metal. Baca: Di Jerman Ada Robot Bunuh Manusia

Akibat dari serangan tersebut, pria yang sehari-hari mengoperasikan robot pekerja itu, terpaksa harus kehilangan nyawanya. Demikian yang dikutip dari The Register, Rabu (2/7/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati saat ini masih dalam tahap penyelidikan, namun pihak kejaksaan setempat berencana untuk menuntut kasus ini hingga ke meja hijau. Namun tidak diketahui secara pasti, apakah menuntut robot atau pemilik robot.

Karena pun sejauh, hasil penyelidikan menyebut pria yang tewas di tangan robot pekerja itu karena mengalami human error atau kesalahan manusia. Sebab, pekerja lain yang ada di sana tak mengalami hal serupa.

Robot berurusan dengan pihak penegak hukum bukan kejadian baru. Robot bernama Random Darknet Shopper sebenarnya ditangkap Januari lalu.

Robot tersebut tak berbentuk fisik, melainkan sebuah kecerdasan buatan yang dibuat oleh sekelompok seniman bernama !Mediengruppe Bitnik. Mereka memang merancang robot ini untuk belanja di sisi lain internet, atau yang dikenal dengan 'dark web'.

Dark web adalah situs-situs yang tak terjamah, baik oleh Google atau media sosial. Situs seperti ini memang biasanya menyediakan jasa atau barang yang bersifat ilegal. Kebetulan robot tersebut memang ditugasi belanja keperluan seniman dengan uang Bitcoin senilai US$ 100.

Uang tersebut dibelanjakan robot untuk membeli paspor Hungaria, topi baseball yang sudah dilengkapi dengan kamera tersembunyi, rokok, hingga koleksi buku trilogi The Lord of the Rings. Tapi ternyata ia juga membeli pil ekstasi.

Polisi mengira robot tersebut memang sengaja melakukan pembelian atas perintah pembuatnya, namun setelah diselidiki ternyata hal itu terjadi tanpa disengaja. Di luar pengetahuan para seniman.

Saat ini, robot tersebut sudah dibebaskan oleh pihak kepolisian setempat.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER