Sebulan Mandek, Pesawat Tenaga Surya Kembali Terbang

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Rabu, 01 Jul 2015 14:45 WIB
Pesawat tenaga surya Solar Impulse 2 akhirnya kembali mengangkasa menuju Hawaii setelah menghabiskan hampir satu bulan menetap di Nagoya.
Pesawat tenaga surya Solar Impulse akhirnya kembali terbang (Reuters/Pierre Albouy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat tenaga surya Solar Impulse 2 akhirnya kembali mengangkasa menuju Hawaii setelah menghabiskan hampir satu bulan menetap di Nagoya, Jepang karena kondisi cuaca yang buruk.

Pilot Andre Borschberg telah lepas landas menuju Hawaii pukul 18.03 waktu setempat pada Minggu (29/6) dari Nagoya Airfield menggunakan pesawat seberat mobil itu. Sesuai rencana, ia terbang melintasi Samudera Pasifik dan menerbangkannya tanpa henti hingga tiba di tujuan.


Borschberg akan mengudara sejauh 8.000 kilometer dan diperkirakan perjalanan yang terbilang berisiko itu akan memakan waktu lima hari lima malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apabila keadaan cuaca sewaktu-waktu kembali berubah dan kacau, Borschberg tidak bisa kembali ke Jepang untuk mendarat darurat.

"Andre Borschberg telah melewati titik di mana ia tak bisa kembali ke rute sebelumnya dan harus menjalani penerbangan lima hari lima malam hingga misi ini selesai," tulis pihak Solar Impulse di situs resminya.

Jika Borschberg sukses, ia dan rekan pilot Bertrand Piccard yang selama ini berbagi tugas terbang, akan menjadi pilot pertama dalam sejarah penerbangan yang mengendarai pesawat keliling dunia tanpa bahan bakar.

Adapun kicauan dari akun Twitter Solar Impulse yang mempublikasikan foro Borschberg di dalam kokpit pesawat.



Awal Juni lalu, Solar Impulse 2 yang seharusnya terbang melintasi Samudera Pasifik dari China terpaksa harus mendarat darurat di Nagoya lantaran cuaca yang tidak mendukung. Akibat hembusan angin yang kencang kala itu, sayap Solar Impulse 2 mengalami kerusakan.

Kerusakan sayap Solar Impulse 2 tersebut kemudian membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk diperbaiki.

Pesawat bertenaga surya yang memiliki kecepatan maksimum 140 kilometer per jam itu mendapat energi dari 17 ribu sel surya yang dipasangkan di bodi pesawat, sayap, dan ekor. Walau mengandalkan tenaga surya, Solar Impulse tetap bisa terbang pada malam hari berkat daya yang tersimpan di dalam baterai seberat 633 kilogram.

Setelah Hawaii, destinasi Solar Impulse 2 berikutnya adalah Phoenix, Amerika Serikat.

(eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER