Jakarta, CNN Indonesia -- Kondisi BlackBerry yang terus-terusan merugi, membuat perusahaan asal Kanada itu santer disebut akan segera dijual. Dalam berita dilaporkan, gosipnya banyak peminat yang kepincut untuk mengakuisisi BlackBerry.
Cukup lama kabar angin ini berhembus sangat kencang, sampai akhirnya CEO BlackBerry Jhon Chen angkat bicara mengenai wara-wiri kalau BlackBerry siap dilego. Akan tetapi dalam sebuah wawancara dengan CBC, Chen mengungkapkan bahwa ia tidak berniat untuk menjual perusahaannya.
"Saya tidak punya niat untuk menjual BlackBerry. Tidak sampai pemegang saham BlackBerry tak lagi memiliki nilai yang baik dalam mencerminkan apa yang kita miliki," kata Chen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lalu, jika ada pelamar yang tepat potensial yang akan mengurus pelanggan kami. Saya memiliki tanggung jawab untuk mendengarkan. Tapi sampai saat ini, tidak ada gunanya mendengarkannya."
Dari pernyataan tersebut sangat jelas, bahwa Chen tidak atau belum terpikir untuk memindah kepemilikan BlackBerry ke tangan perusahaan lain.
Chen juga berbicara tentang bisnis hardware dan software BlackBerry serta rencana masa depan bagi perusahaan. CEO mengungkapkan bahwa perusahaan memenangkan 2.600 klien dari perusahaan-perusahaan yang menggunakan jasanya.
Dari sisi perangkat keras, BlackBerry menjual lebih dari 1,1 juta perangkat dari Januari sampai Maret tahun ini dibandingkan dengan 2,6 juta unit pada periode yang sama tahun 2014.
Banyak PeminatMenurut Digitimes, meski penjualannya lesu namun bagi para produsen dari Asia nama BlackBerry dipercaya masih ampuh untuk menembus pasar Amerika dan Eropa. Itulah sebabnya Huawei, Lenovo dan Xiaomi santer diberitakan tertarik ingin membelinya.
Untuk perusahaan Barat tawaran datang dari Microsoft. Pemilik Windows disebut-sebut mau bayar mahal untuk membeli sejumlah aset milik BlackBerry, bahkan katanya Microsoft sudah menunjuk dua bank besar yaitu Deutsche Bank dan Goldman Sachs untuk menghitung berapa nilai aset BlackBerry.
Microsoft dianggap tertarik dengan BlackBerry lantaran banyak paten milik perusahaan Kanada ini yang bisa mereka pakai untuk memperkuat lini bisnis enterprise.
Isu soal Ponsel AndroidDi tengah gosip tersebut, terselip lain rencana BlackBerry yang dikabarkan akan menggunakan sistem operasi Android. Murni menggunakan si Robot Hijau, sebagai satu langkah membawa penjualan handset miliknya ke jalur yang benar.
Ada dua BlackBerry yang kabarnya disiapkan dengan sistem operasi Android. Malahan, produsen ini sudah melakukan pendekatan dengan sejumlah manufaktur seperti Foxconn dan pabrikan asal Taiwan lainnya.
(eno)