Drone dan Ledakan Aplikasi Mudik di Indonesia

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Kamis, 16 Jul 2015 08:12 WIB
Drone adalah salah satu teknologi baru yang mengiringi era mudik digital di Indonesia saat ini.
Ilustrasi Drone (Shane Perry)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak lama lagi Hari Raya Idul Fitri akan dirasakan oleh kaum muslimin di Indonesia. Itu artinya juga, tradisi mudik mulai menjalar dari kota besar seperti Jakarta ke sejumlah daerah di Pulau Jawa. Kemajuan teknologi pun mengiringi arus perjalanan mudik tahun ini.

Tahun ini, bagaimanapun, serangkaian alat teknologi baru sedang diluncurkan dalam upaya untuk meredakan kekacauan lalu lintas yang biasanya selalu terjadi tiap tahunnya. Salah satu teknologi tersebut adalah drone.

Pesawat tanpa awak yang sedang booming di Indonesia itu ternyata juga dimanfaatkan oleh pihak kepolisian Indonesia. Drone datang sebagai polisi 'udara' dan menjadi mata untuk memastikan lalu lintas yang kadang semerawut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika ada lalu lintas yang buruk, jika ada kecelakaan, kita akan dapat melihatnya dari atas," kata juru bicara polisi Jakarta Muhammad Iqbal, seperti dikutip dari AFP.

Ledakan Aplikasi

Tak hanya drone, polisi juga telah meluncurkan aplikasi smartphone yang memungkinkan pengemudi untuk mengakses jaringan CCTV polisi melalui handset mereka dan memeriksa kondisi lalu lintas di jalan raya.

Aplikasi milik polisi ini tentu akan menghadapi persaingan yang ketat dari serangkaian aplikasi khusus "mudik" yang khusus menyambut liburan tahunan tersebut. Maka ledakan aplikasi khusus mudik ini pun membanjiri toko aplikasi seiring dengan meningkatnya ponsel pintar di tanah air.

Layanan seperti "Ayo Mudik" dan "Media Mudik" sebagai alat bantuan mencari masjid terdekat dan menginformasikan pengemudi ketika mereka harus mulai berpuasa, banyak beredar di App Store atau Play Store.

Peta dan navigasi GPS yang tak terhitung jumlahnya pun telah menambahkan ekstra fitur mudik  untuk mengidentifikasi seperti pom bensin dan rest area.

Dan mereka yang ingin mendokumentasikan perjalanan "mudik" mereka dalam gambar dapat men-download "Instadeen", yang memungkinkan pengguna untuk menambahkan teks agama atau ayat-ayat Al-Quran untuk foto mereka sebelum posting secara online.

Shinta Dhanuwardoyo, pendiri dan CEO digital lembaga media Indonesia Bubu, semakin banyak developer yang mengembangkan aplikasi untuk disesuaikan dengan karakteristik tertentu dari 'eksodus' massal di negara seperti Indonesia.

"Aplikasi ini mungkin tidak selalu bekerja di negara lain, itu sangat lokal," katanya.

(tyo/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER