Jakarta, CNN Indonesia -- Asteroid 2011 UW-158, yang melintas mendekati Bumi pada Minggu (19/7) yang lalu, diperkirakan mengandung mineral bernama platinum, yang langka dan mahal.
Seperti dilansir Business Insider, sebongkah Platinum berukuran 1.000 cm3 itu nilainya setara dengan US$ 1 juta atau sekitar Rp 13 miliar.
Asteroid 2011 UW-158 diperkirakan mengandung platinum yang nilainya setara dengan US$ 5,4 triliun atau sekitar Rp 70.200 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi untuk menambang mineral ini masih belum bisa dilakukan. Manusia belum memiliki teknologi untuk menambang platinum dari asteroid atau benda langit lain.
Lagi pula, jarak asteroid dari Bumi pun tak bisa dibilang dekat. Ambil contoh Asteroid 211 UW-158, jaraknya 1,5 juta mil dari Bumi, atau setara dengan enam kali jarak Bumi ke Bulan.
Ketika asteroid ini melintas dekat Bumi, ia itu seperti benda berukuran seperseratus inci yang dilihat dari jarak 1,6 kilometer. Artinya, mustahil dilihat dengan mata telanjang.
Perintis DiluncurkanMeski masih terbilang mustahil, bukan tak ada orang yang ingin mencoba menggali tambang di asteroid. Paling tidak dalam rencana.
Planetary Resources adalah salah satunya. Perusahaan asal Redmond, Amerika Serikat, ini baru saja mengetes satelitnya dari Stasiun Antariksa Internasional untuk misi pengujian selama 90 hari.
Satelit Arkyd 3R berukuran kecil, hanya 14 inci panjangnya. Tapi satelit ini diharapkan bisa menjadi batu loncatan Planetary untuk menggelar penambangan mineral dari asteroid.
Arkyd menjalani pengujian sistem penerbangan, kontrol, dan piranti lunaknya.
(ded/ded)