Jakarta, CNN Indonesia -- Tampang asteroid jelas tak mulus. Tapi jangan menilai "buku dari sampulnya". Asteroid jelas mengandung mineral logam yang harganya terbilang mahal dan langka di Bumi.
Ambil contoh asteroid 2011 UW-158, yang melintas mendekati Bumi pada Minggu (19/7) yang lalu. Asteroid ini diperkirakan mengandung banyak mineral bernama platinum yang langka dan mahal.
Seperti dilansir Business Insider, sebongkah platinum berukuran 1.000 cm3 itu nilainya setara dengan US$ 1 juta atau sekitar Rp 13 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asteroid jelas mengandung lebih banyak lagi. Asteroid 2011 UW-158 diperkirakan mengandung platinum yang nilainya setara dengan US$ 5,4 triliun atau sekitar Rp 70.200 triliun.
Di Bumi, platinum adalah mineral yang amat langka. Mineral bersimbol Pt ini bisa ditemukan di dalam ore nikel dan tembaga, sebagian besar di Afrika Selatan.
Begitu jarangnya mineral ini sehingga produksinya hanya bisa mencapai ratusan ton saja per tahun. Platinum biasanya dipakai di laboratorium sebagai katalis, bahan elektroda, termometer, dan perhiasan.
Lantaran sifatnya yang antikarat, mineral ini tak beracun seperti logam lain. Senyawa yang mengandung platinum juga dipakai dalam kemoterapi untuk memerangi kanker.
Meski terkandung banyak dalam asteroid, manusia belum bisa ‘memanen’ mineral ini dari benda langit tersebut. Mengapa?
(ded/ded)