'Sepupu Bumi' Buka Peluang Kehidupan di Luar Planet

CNN Indonesia
Jumat, 24 Jul 2015 15:31 WIB
NASA menemukan planet baru yang mereka sebut sepupu Bumi. Sebab, planet tersebut punya komposisi yang mungkin menopang kehidupan.
Konsepsi Planet Kepler-452b, planet yang disebut NASA sebagai sepupu Bumi (dok.NASA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penemuan planet-planet kembaran Bumi menggunakan instrumen Kepler milik NASA selalu menarik perhatian karena menciptakan tanda tanya besar, apakah mereka layak huni seperti Bumi atau tidak. Temuan Kepler yang paling baru yaitu Kepler-452b disebut sebagai 'sepupu' Bumi. Apakah ia berpotensi menopang kehidupan?

Di dalam misi Kepler, tak terlepas dari keterlibatan pihak Search for Extraterrestrial Intelligence Institute (SETI). Astronom senior dari SETI, Seth Shostak mengatakan, penemuan Kepler-452b telah menggiring lebih dekat kepada pemahaman bahwa porsi planet yang bisa mendukung kehidupan lebih tinggi dari yang sebelumnya diperkirakan.


Menurutnya, penemuan planet-planet baru yang mirip Bumi juga bisa membuka pintu lebih lebar lagi untuk memahami pecahan bintang seperti apa yang sekiranya bisa menyemai 'dunia' untuk menopang kehidupan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap temuan yang ditangkap tentu membantu kami untuk menjawab tentang 'pecahan langit' yang memiliki planet kembaran Bumi. Pecahan tersebut terlihat sangat menjanjikan. Tidak dalam satu banding sejuta, atau seribu. Tapi lebih kepada satu dari dua atau lima kemungkinan," ujar Shostak, mengutip situs The Guardian.

SETI yang merupakan organisasi nirlaba dan fokus pada penemuan asal-usul kehidupan di alam semesta, selama ini menggunakan teleskop Allen Telescope Array (ATA). Teleskop ATA sendiri adalah kumpulan dari 42 antena di San Francisco bagian utara yang berfungsi memantau frekuensi sinyal radio. SETI juga berperan dalam pencarian peluang kehidupan di Kepler-452b.

"Untuk kemungkinan potensi penghuni asing di sana, saat ini masih malu-malu alias belum menunjukan tanda pasti. Namun perlu diketahui, banyak penyebab soal sinyal hilang. Jika tak menangkap sinyal bukan berarti tak ada 'orang' di sana," lanjut Shostak.

Letak Kepler-452b yang jaraknya sekitar 1.400 tahun cahaya dari Bumi membatasi SETI untuk mencari kehidupan di sana secara mendalam. Teleskop ATA hanya menangkap aktivitas sinyal radio, sehingga bentuk kehidupan di sana -- apabila ada -- diyakini sudah sangat 'mapan'.

NASA menyatakan bahwa Kepler-452b lebih besar 60 persen dari Bumi. Hal menariknya, tempat ia 'bersemayam' adalah di zona layak huni, kawasan di mana cairan air yang bisa menopang kehidupan sangat mungkin hadir di permukaan planet.

"Ini bisa jadi kesempatan besar bagi lahirnya kehidupan. Tentu yang diperlukan adalah semua bahan dan kondisi yang mendukung peradaban agar bisa sungguh-sungguh tercipta di planet ini," ucap peneliti Kepler, Jon Jenkins.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER