Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang mahasiswa usia 20 tahun asal Perancis menemukan fosil gigi orang dewasa yang diyakini berusia 560 ribu tahun.
Valentin Loescher, mahasiswa yang sedang menjadi volunteer program penggalian musim panas di Gua Arago dekat Tautavel, Perancis, menemukan gigi tua itu bersama temannya, Camille Jacquey.
Situs The Guardian mengabarkan, temuan gigi kemungkinan menjadi sisa manusia paling tua di Perancis. Fosil gigi itu diyakini tak beda jauh dengan manusia Tautavel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui manusia Tautavel adalah nenek moyang dari bangsa Neanderthal. Tautavel terkenal sebagai pemburu zaman prasejarah dan ditemukan pada 1971 dan fosilnya kala itu berusia 450 ribu tahun.
Baca juga:
Peneliti Temukan Dinosaurus 'Aneh' seperti Platipus
Loescher yang mengambil jurusan seni di sebuah universitas di kota Metz, Perancis, bercerita kepada France Television bagaimana ia bisa menemukan gigi tersebut.
Kisahnya, saat Jacquey sedang istirahat sejenak, ia melanjutkan aktivitas menggosok gundukan tanah di area penggaliannya. Area tersebut juga sebenarnya dipenuhi oleh sisa peninggalan hewan-hewan besar. Nah, ia kemudian menemukan fosil gigi tua di tengah 'bangkai' hewan tersebut.
Saat ia memberi tahu Jacquey, keduanya tak begitu paham makna dari gigi tersebut, maka mereka memberinya ke ke pengawas program penggalian.
Profil gigi itu diteliti menggunakan komputer, lalu dikirim ke laboratorium.
"Saat itu saya merasa bersemangat. Tapi gigi itu sebenarnya belum terkubur secara mendalam. Saya senang, namun tak ada yang bisa dibanggakan. Saya hanya sedang berada di bagian tepat saja pada waktu itu," kata Loescher.
Seorang ahli paleontropologi, Amélie Vialet yang mengawasi penggalian di gua tersebut mengatakan kepada media Agence France-Presse, “Gigi dewasa besar yang masih belum bisa diketahui ini perempuan atau lelaki, telah ditemukan saat penggalian tanah. Kira-kira gigi ini berusia antara 550 ribu dan 580 ribu tahun karena kami menggunakan metode penanggalan yang berbeda."
Vialet melanjutkan, “Ini penemuan besar karena kami tak memiliki fosil manusia yang banyak dari periode tersebut di Eropa."
Sementara profesor dari Collège de France, Yves Coppens yang dulunya menemukan fosil nenek moyang purba "Lucy" di Ethiopia juga memberikan komentar terhadap penemuan gigi tua itu.
Menurut Coppens, sebuah gigi bisa memberi informasi luas tentang kehidupan prasejarah. "Bentuk dan pecahannya mampu menggambarkan kebiasaan makan mereka, dan jaringan sel mengungkapkan banyak informasi. DNA bisa memberi tahu kami siapa orang ini," ujar Coppens.