Penjelajah Mars Temukan Batuan Aneh

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Rabu, 29 Jul 2015 16:04 WIB
Robot Curiosity yang mendiami Mars menemukan batuan aneh yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Batu misterius yang ditemukan robot Curiosity di planet Mars (dok.NASA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di sela temuan baru tentang Pluto oleh New Horizons yang menghebohkan dunia, pesawat robotika Curiosity yang mendiami Mars kembali menghasilkan data ilmiah anyar. Ia mengidentifikasi batu aneh di sana.

Curiosity menggunakan laser ChemCam dan instrumen ilmiah lainnya mengungkapkan bongkahan batuan aneh di Mars yang kemudian diberi nama Elk. Tim NASA mengatakan, batuan Elk mengandung hidrogen dan silica atau senyawa silikon-oksigen dalam kadar tinggi.

Dari situs Space.com, berlimpahnya silica pada Elk menunjukan bahwa batuan tersebut kemungkinan mampu memberi kondisi kondusif bagi pelestarian molekul organik yang mengandung karbon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BacaPenemuan Piramida di Mars Munculkan Perdebatan

"Tak ada yang bisa menebak seperti apa permukaan Mars, namun penelitian Elk sungguh menarik," ujar pimpinan investigasi instrumen laser ChemCam, Roger Wiens dari Los Alamos National Laboratory di New Mexico.

Curiosity pun kembali melanjutkan investgasi Elk sejauh 46 meter.

Batuan Elk sendiri terletak di spot bernama Marias Pass, sekitar 5,5 kilometer di bawah Gunung Sharp. Batuan di sana juga sudah pernah dipelajari oleh Curiosity. Diketahui Marias Pass adalah "zona kontak geologi" di mana batu pasir gelap memenuhi batu lempung yang lebih ringan.

"Kami menemukan batu yang mencuat ke permukaan, Missoula, di mana dua tipe batu muncul secara bersamaan, namun ukurannya cukup kecil dan dekat dengan tanah," ujar ilmuwan proyek Curiosity, Ashwin Vasavada di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA.

Vasavada menambahkan, mereka menggunakan lengan robotik dan kamera Mars Hand Lens Imager (MAHLI) untuk menelitinya lebih dalam.

Setelah melihat batu Missoula, Curiosity hendak melanjutkan penjelajahan di area Mars yang lain, namun analisis data ChemCam 'membujuknya' untuk tetap meneliti Elk lebih dekat.

"ChemCam berperan seperti mata dan telinga Curiosity terhadap objek-objek di dekatnya," lanjut Wiens.

Pihak NASA menyatakan, tim Curiosity berencana untuk melakukan percobaan pengeboran di batuan tersebut.

(eno/eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER