Ternyata, Lebah Lalui Vaksinasi Alami

Jakarta, CNN Indonesia -- Tak seperti manusia yang tidak melalui proses vaksinasi secara alami, bayi-bayi lebah ternyata mengalami proses vaksinasi secara natural bahkan sebelum menetas dari telur. Ketika manusia telah melakuukan proses vaksinasi selama bertahun-tahun, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bagaimana kawanan lebah telah mengenal proses vaksinasi jauh sebelum manusia mengetahuinya.

Bayi-bayi lebah telah memiliki sistem imun dan kekebalan tubuh terhadap beberapa penyakit tertentu ketika mereka menetas.

Dilansir dari situs Financial Express, para peneliti dari Arizona State University, University of Helsinki, University of Jyvaskyla, dan Norwegian University of Life Sciences memelajari protein bernama vitellogenin yang terkandung di darah lebah dan bagaimana protein tersebut berperan penting di dalam proses vaksinasi lebah.

Proses vaksinasi ini dimulai ketika polen dan nektar yang dikumpulkan lebah-lebah untuk dijadikan bahan makanan tercampur dengan patogen. Dilansir dari situs Washington Post, ketika ratu lebah mengkonsumsi nektar dan polen yang telah tercemar tersebut, patogen-patogen yang terkandung di dalamnya akan diolah dengan protein vitellogenin di dalam tubuh ratu lebah.

Pilihan Redaksi Taksonomi Berubah, Harimau Sumatera jadi Harimau Sunda Perempuan Hebat di Balik Misi Mendekati Planet Pluto Ponsel Dapat Menghancurkan Otak Manusia Kabar PHK Karyawan Intel Belum Terdengar di Indonesia

Hasil akhir dari patogen yang tercampur dengan vitellogenin adalah sejenis vaksin yang memberikan kekebalan akan beberapa jenis patogen bagi telur-telur yang ditetaskan ratu lebah tersebut.

Menurunnya populasi lebah dapat memberikan pengaruh besar terhadap produksi madu. Dengan ditemukannya proses vaksinasi secara otomatis pada lebah ini, para ilmuwan mungkin dapat mengembangkan proses vaksinasi untuk hewan-hewan bertelur lainnya yang juga memiliki protein vitellogenin di dalam tubuh mereka.

Menerapkan proses vaksinasi seperti yang dimiliki lebah kepada hewan-hewan bertelur lainnya dapat membantu menjaga stabitilitas populasi hewan-hewan tersebut.

"Karena proses vaksinasi ini terjadi secara natural, biaya yang dikeluarkan tidak akan mahal dan prosesnya pun mudah untuk diimplementasi. Penerapan ini berpotensi untuk meningkatkan produksi makanan kita," ucap Gro Amdam dari Arizona State University. (tyo)