Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagai bukti keseriusan dalam misi eksplorasi luar angkasa, badan antariksa Amerika Serikat, NASA, memanfaatkan bantuan robot raksasa untuk membangun roket besar sebagai pelengkap wahana antariksa masa depan.
Robot yang memiliki ukuran lengan sepanjang 6,4 meter itu berada di Marshall Space Flight Centre di Alabama, Amerika Serikat. Robot raksasa itu nantinya bakal memberikan teknologi modern untuk mengembangkan proses manufaktur struktur roket berbiaya rendah dan berkecepatan tinggi.
Kepala robot NASA bisa 'menampung' 16 gulungan serat karbon yang terlihat seperti potongan pita dengan ketipisan bak rambut manusia. Bagian kepala robot tersebut sengaja diciptakan secara fleksibel agar fungsinya bisa berubah untuk proyek lain dan berbagai jenis manufaktur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan membangun dan menguji coba struktur roket hasil buatan robot untuk menentukan apakah layak untuk wahana antariksa yang akan membawa awak manusia dalam eksplorasi Mars dan tujuan lain," ungkap Deputi Direktur dari Direktorat Teknisi di Marshall, Preston Jones, mengutip laporan situs
India Today.
Tentu membutuhkan banyak bahan yang berbeda untuk membangun wahana antariksa seperti roket baru NASA yang berat, Space Launch System yang juga dibikin untuk membawa para astronaut ke misi luar angkasa jarak jauh.
Robot raksasa NASA ini bertugas merakit roket dengan bobot ringan. Semakin ringan, maka semakin banyak juga kapasitas yang bisa diangkut, seperti instrumen sains, makanan, perlengkapan ilmiah, serta tentu saja awak astronaut itu sendiri.
Struktur roket yang akan dibangun oleh robot NASA diperkirakan memiliki ukuran diameter lebih dari delapan meter. Ukuran tersebut dianggap menjadi struktur terbesar yang pernah dirakit untuk wahana antariksa.
"Peran robot kami akan membantu biaya teknologi pemanufaktur ke arah yang lebih hemat untuk sebuah kendaraan luar angkasa," ujar teknisi dari Marshall, Justin Jackson yang berperan dalam pemasangan dan pemantauan kinerja robot.
Misi pengiriman astronaut ke Mars yang digagas oleh NASA rencananya akan dijalankan pada tahun 2020 atau 2030-an. Dari rencana yang sedari awal sudah digembar-gemborkan, NASA bakal menggunakan pesawat Orion yang pengembangannya meraup dana lebih dari US$ 9 miliar.
(adt)