Ilmuwan Buktikan, Robot Bisa 'Melahirkan'

Astria Zahra Nabila, Deddy S | CNN Indonesia
Jumat, 14 Agu 2015 16:27 WIB
Ilmuwan dari Universitas Cambridge dan ETH Zurich telah membangun sebuah “Ibu Robot” yang dapat ‘melahirkan’ bayi-bayi robot.
Ibu robot yang didesain tim dari Universitas Cambridge. (Dok. Cambridge University)
Jakarta, CNN Indonesia -- Robot bisa melahirkan? Tidak dalam arti sebenarnya. Yang jelas ilmuwan dari Universitas Cambridge dan ETH Zurich telah membangun sebuah “Ibu Robot” yang dapat ‘melahirkan’ bayi-bayi robot.

Proses ‘kelahiran’ itu adalah saat si Ibu Robot meletakkan calon bayinya di platform testing dan mengevaluasi apakah si ‘jabang bayi’ layak diteruskan menjadi robot berikutnya, atau dieliminasi. Persis seperti proses seleksi alam.

‘Kelahiran’ ini membuktikan, evolusi tak hanya dialami oleh manusia dan kehidupan, tapi robot pun bisa. Meski sifatnya masih artifisial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana proses kelahiran bayi robot itu? Dalam studi yang dipimpin oleh Fumiya Iida itu, si Ibu Robot menyatukan ‘bayi’ dari beberapa kepingan menjadi beberapa bentuk kubik. Beberapa bentuk itu bahkan dilengkapi dengan motor penggerak.

Si Ibu Robot kemudian mengevaluasi dan mengamati seberapa cepat bayi robot baru itu bisa bergerak. Melalui kriteria itu, bayi robot yang lamban dibongkar lagi dan yang cepat dipertahankan. Ibu Robot memakai informasi ini untuk menciptakan generasi baru.

Iida bilang, itu adalah peniruan proses seleksi alam, yang faktanya berdasarkan reproduksi dan penilaian.

Setelah lima percobaan, Ibu Robot telah ‘melahirkan’ sampai 10 generasi. Robot generasi yang terbaru berevolusi jadi lebih baik, mereka bisa berlari dua kali lebih cepat.

Sebenarnya, ini bukan penelitian pertama mengenai evolusi robot. Tapi ini adalah penelitian pertama yang tidak dilakukan secara virtual. Dulu biasanya dilakukan secara virtual dan memakai piranti lunak kecerdasan buatan untuk mengevaluasi ribuan bahkan jutaan kemungkinan dalam simulasi komputer.

“Melakukan studi ini dalam kehidupan nyata dengan memakai robot yang nyata adalah satu-satunya cara untuk membuktikan bahwa teori itu betul-betul bekerja,” kata Iida. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER