Jakarta, CNN Indonesia -- Diretasnya situs selingkuh Ashley Madison berbuntut pada pemerasan sejumlah korban yang menjadi pelanggan situs tersebut.
Sekelompok peretas yang menamakan diri mereka The Impact Team, meretas kemudian merilis data pengguna situs
ashleymadison.com. Hal ini ternyata menyebabkan meningkatnya tindak kriminal di dunia internet.
Tak lama setelah data tersebut bocor, beredar pesan sampah berupa email yang meminta sejumlah uang agar data diri korban tidak diungkap. Pelaku mengirimkan email-email berisi ancaman itu kepada email yang terdaftar sebagai pengguna situs Ashley Madison. (
Baca juga:
Hacker Bocorkan 37 Juta Nama Pengguna Situs Selingkuh)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari situs Neowin, dalam email tersebut pelaku yang mengaku bernama Team GreyFlay meminta tebusan sebesar 1.0000001 Bitcoins, yaitu sekitar Rp 3 juta.
"Sayangnya, data anda telah tersebar pada saat peretasan situs Ashley Madison dan sekarang saya memiliki informasi mengenai diri anda," tulis email tersebut.
Belum dapat diketahui berapa banyak orang yang telah menerima email penipuan tersebut. Namun situs News BTC memperkirakan ribuan email serupa telah dikirimkan ke para pengguna situs Ashley Madison. (
Baca juga:
10 Ribu Nama Pegawai Negeri Terdaftar di Situs Selingkuh)
Tapi sejauh ini penipuan yang didasarkan peretasan situs Ashley Madison tidak terlalu berhasil. Kabarnya, hingga saat ini baru 0,0032 BTC, atau sekitar Rp 10.000, yang ditransfer ke akun penipuan tersebut.
Ashley Madison merupakan situs yang berpusat di Canada yang menyediakan jasa kencan bagi orang-orang yang telah menjalin hubungan dengan orang lain atau bahkan telah menikah.
Dengan slogan "Hidup itu singkat. Mari berselingkuh.", situs Ashley Madison dikunjungi sekitar 124 juta kali sebulan pada tahun 2015.
Ashley Madison mendapat perhatian publik ketika pada 15 Juli 2015, para peretas mencuri seluruh data dari pengguna situs tersebut, termasuk di dalamnya nama, alamat rumah, dan informasi mengenai kartu kredit.
Para peretas tersebut mengancam untuk mempublikasikan data dari seluruh pengguna situs Ashley Madison apabila situs perselingkuhan tersebut tidak ditutup secara permanen.
(eno)