Kebun Binatang AS Kembalikan Badak Sumatera ke Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia -- Satu-satunya badak Sumatera di Amerika Serikat akan dikembalikan ke Indonesia pada akhir tahun 2015. Badak berumur 8 tahun yang bernama Harapan tersebut dikembalikan dari kebun binatang Cincinnati di Ohio ke Indonesia dengan harapan badak jantan tersebut dapat menemukan pasangan badak betina di negara asalnya.

Diumumkan pada hari Selasa, 25 Agustus 2015, Dr. Terri Roth selaku direktur dari Pusat Konservasi dan Penelitian Satwa Langka kebun binatang Cincinnati sungguh menyayangkan kepulangan Harapan ke Indonesia. Namun, pihak kebun binatang Cincinnati sadar bahwa mereka tidak dapat membantu melestarikan badak Sumatera, mengingat tidak adanya badak Sumatera betina di Amerika.

Pilihan Redaksi Kala Beruang Galau Karena Kedatangan Drone Hindari Predator, Laba-Laba Bisa Terbang Seperti Superman Ilmuwan Berhasil Bikin Otak Tikus jadi Cerdas Semut akan Mati Tanpa Indra Penciuman

"Selama bertahun-tahun, kami sangat mengharapkan datangnya badak Sumatera betina dari Indonesia," ujar Roth, dikutip dari situs Reuters. "Namun tampak jelas akhir-akhir ini bahwa Indonesia tidak memiliki niatan untuk mengirimkan badak Sumatera lainnya."

Mengembalikan Harapan ke Indonesia merupakan usaha terakhir yang dapat dilakukan kebun binatang Cincinnati untuk melestarikan spesies badak Sumatera. Dikutip dari situs National Geographic, hanya tersisa sekitar 100 badak Sumatera di Indonesia.
Harapan akan dipulangkan ke badan pembiakan satwa di Sumatera, dimana badak Sumatera betina bernama Rosa diharapkan dapat menjadi pasangan untuk Harapan.

Kebun binatang Cincinnati merupakan pionir pada bidang pengembangbiakan badak Sumatera di Amerika. Sebelumnya, pada tahun 2007, kebun binatang memindahkan badak Sumatera jantan bernama Andalas yang lahir di kebun binatang tersebut. Tahun lalu, satu-satunya badak Sumatera betina di kebun binatang Cincinnati yang bernama Suci mati dikarenakan suatu penyakit.

"Ini merupakan kehilangan yang sangat besar untuk kami," ujar Dr. Roth. "Namun setidaknya Harapan dapat berkontribusi dalam kelangsungan hidup spesiesnya."

(tyo)