Stasiun Antariksa Semakin Banyak Penghuni

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Sabtu, 05 Sep 2015 05:20 WIB
Akan ada enam astronaut yang menghuni stasiun antariksa di saat yang bersamaan.
Enam astronaut akan menghuni stasiun antariksa di saat yang bersamaan untuk waktu tertentu (dok.NASA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim ekspedisi antariksa selanjutnya yang terdiri dari astronaut Rusia, Kazakhstan, dan Denmark telah meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS), Rabu (2/9).

Ketiganya, sesuai jadwal, meluncur menggunakan kapsul Soyuz dari Baikonur Cosmodrome, Kazakshtan sekitar pukul 10.37 waktu setempat.

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, durasi menuju ISS yang tadinya hanya sekitar enam jam, sekarang akan memakan waktu dua hari. Jadi, ketiga antariksawan itu diperkirakan akan tiba di ISS pada Jumat (4/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semuanya berjalan dengan sempurna," kata pembicara NASA, mengutip situs NBC News.
Peluncuran itu merupakan yang ke-500 baik menggunakan pesawat antariksa nirawak ataupun dengan awak dari Baikonur sejak 1961 saat Yuri Gagarin mengangkasa. Gagarin dikenal sebagai manusia pertama yang berhasil terbang ke antariksa.

Saat ini, ISS sedang dihuni oleh enam astronaut. Mereka adalah Gennady Padalka, Mikhail Kornienko, dan Scott Kelly bersama tim Expedition 44 yang terdiri dari kosmonaut veteran Oleg Kononenko dari Rusia, astronaut Jepang Kimiya Yui, dan astronaut NASA sekaligus ahli medis Kjell Lindgren.

Sementara tiga antariksawan ini yang bakal bergabung ke ISS adalah Sergei Volkov dari Rusia, Andreas Mogensen dari Denmark, dan Aidyn Aimbetov dari Kazakhstan.

Mogensen sendiri disebut-sebut sebagai astronaut Denmark pertama yang terbang ke antariksa. (Baca: Denmark Pertama Kali Kirim Manusia ke Antariksa)

Setelah mereka tiba di ISS, komando akan diserahkan kepada Scott dan Mikhail yang memang bakal menjalani misi One-Year Mission untuk persiapan penjelajahan misi antariksa durasi panjang seperti Mars.

Keputusan Roscosmos selaku badan antariksa Rusia dalam mengubah durasi perjalanan ke ISS bertumpubpada sisi keamanan lantaran ISS baru menyesuaikan posisi orbitnya.

Laboratorium antariksa seharga US$ 150 miliar atau sekitar Rp 1.888 triliun itu harus menyesuaikan orbitnya pada Juli lalu demi menghindari puing-puing antariksa yang berpotensi menghantam.

(eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER