Samsung Kabarnya Mau PHK 10 Persen Karyawan

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Selasa, 08 Sep 2015 14:11 WIB
Perusahaan teknologi Samsung Electronics sedang mempersiapkan pemutusan hubungan kerja terhadap 10 persen karyawannya.
Peluncuran Samsung Galaxy Note 5 (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)
Seoul, CNN Indonesia -- Perusahaan teknologi Samsung Electronics sedang mempersiapkan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap 10 persen karyawannya.

Dari laporan surat kabar Korea Selatan, Samsung bakal membabat 10 persen karyawannya yang bekerja di kantor pusat Samsung. Perusahaan dikabarkan kalah penjualan dengan Apple dan sejumlah vendor asal China.

Diketahui total jumlah karyawannya yang bekerja di kantor pusat Samsung mencapai 98.999 orang per 30 Juni lalu. Jadi sekitar 9.899 karyawan Samsung akan dirumahkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Desas-desus yang beredar, keputusan PHK Samsung ini berawal dari produk seri Galaxy teranyar, yaitu Galaxy S6 yang dinilai kurang laris dan gagal menarik minat banyak konsumen.

"Memangkas karyawan adalah hal termudah untuk mengendalikan biaya dan pengeluaran Samsung dalam bisnis mobile juga bisa dikontrol secara ketat," ujar seorang analis dari Nomura Holdings di Seoul, Chung Chang Won.

Won melanjutkan, "Samsung sedang mempersiapkan diri jika perusahaan tak mengalami pertumbuhan profit dengan cepat di tahun berikutnya."

Dua ponsel andalannya, Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge dinilai gagal membuat mereka meraih target. Persaingnya pun semakin keras setelah iPhone meluncurkan iPhone 6 dengan layar yang lebih besar.


Pada awal Agustus kemarin, Samsung secara resmi menurunkan harga Galaxy S6. Di Inggris harganya turun 60 poundsterling dari 499 poundsterling. Kebijakan serupa juga diberlakukan di Belanda.

Koreksi harga tersebut sebenarnya sudah mulai dibisikkan Samsung pada awal Juli 2015. Saat itu sang raksasa elektronik mengganggap pencapaiannya kurang memuaskan.

Laporan keuangan Samsung yang belum lama dirilis ini memang memperlihatkan penurunan empat persen menjadi US$ 5,9 miliar atau Rp 79,4 triliun untuk tahun fiskal kuartal kedua 2014.

Untuk divisi mobile yang awalnya memiliki keuntungan sekitar US$ 3,8 miliar atau sekitar Rp 51 triliun, dilaporkan juga mengalami penurunan menjadi US$ 2,4 miliar atau setara Rp 32 triliun pada kuartal yang sama.

Menurut kantor berita Reuters dan Bloomberg, kemerosotan Samsung ini disinyalir berasal dari kurangnya antisipasi popularitas Galaxy S6 Edge dan ketidakmampuan perusahaan untuk mempertahankan permintaan besar.

(eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER