Tokyo, CNN Indonesia -- Entah menyedihkan atau justru malah terkesan canggih, tentukan sendiri. Para lelaki di Jepang bisa memiliki kekasih virtual dari sebuah game buatan Konami bernama Love Plus. Tersedia untuk konsol Nintendo dan iPhone.
Ada tiga 'perempuan cantik' bernama Rinko, Manaka, dan Nene yang memberikan koneksi emosional secara instan. Mereka bisa memberi ciuman, 'memegang' tangan si gamer, bertukar pesan teks yang menggoda, hingga marah jika pacarnya meninggalkan percakapan.
"Tak ada perselisihan di dalam hubungan ini. Pacar-pacar virtual ini bersikap sangat manis dari cara mereka merespon para lelaki, lengkap dengan mata besar dan wajah berbentuk hati. Siapa yang tak mau?" ujar fotografer asal Swedia, Loulou d'Aki yang mendokumentasikan sejumlah pemain Love Plus di Jepang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
D'Aki bersama penulis sains Roland Fischer, mencari tahu pengaruh kehadiran percakapan online dengan kekasih virtual mereka.
"Jika Anda mencari di Google 'Japan' dan 'Love', Anda akan menemukan banyak artikel tentang orang-orang kesepian yang tak pernah menikah. Saya tidak ingin mengucilkan itu, tapi saya mau menunjukan aspek manusia -- cerita individu di balik siapa saja yang menggunakan aplikasi ini," kata d'Aki lagi.
Ia pun mengobservasi banyak warga Jepang berusia sekitar 30-an yang lebih memilih hidup sendiri dibanding memburu cinta. Mereka yang menggunakan Love Plus, ada beberapa yang menyadari bahwa itu hanya sistem dan kecanggihan komputer, sehingga tidak terbuai lebih dalam.
Namun banyak di antaranya yang terjebak suasana yang kemudian jatuh cinta dengan karakter perempuan di dalamnya. Mereka juga mengaku tak sabar menunggu pembaruan game tersebut.
Salah satu pengguna Love Plus yang menjalin hubungan dengan karakter bernama Manaka mengaku telah menghabiskan waktu berdua di kota resor Atami. Adapun pengguna usia 48 tahun yang mengaku sering menghabiskan waktu sendirian di kamar tidur hanya ditemani dengan konsol Nintendo dan kekasih virtualnya, Manaka.
 Love Plus |
Kemudian lelaki bernama Masano yang telah mengencani karakter Rinko sejak 2009, menyatakan bahwa 'berpacaran' secara virtual sedikit meringankan rasa takut akan kegagalan menjalin hubungan di dunia nyata.
"Mereka biasanya menginginkan seseorang yang menerima mereka apa adanya, seperti mengerti hobi mereka apa tanpa diprotes. Sementara Masano bilang, ia butuh kehadiran 'seseorang' yang selalu ada untuknya, dari mulai mengucapkan selamat pagi hingga selamat malam," d'Aki menjelaskan.
Melansir Time, 'fasilitas' kekasih virtual ini ternyata tak terbatas hanya untuk para lelaki Jepang. Pengembang game dikabarkan telah merilis sejumlah simulasi percintaan untuk kaum wanita.
Walau bagaimanapun, game seperti ini memang sudah menjadi bagian dari tren khas Jepang. Game ini juga dianggap sebagai bagian dari proses perkembangan kultur game video yang telah mendominasi Negeri Sakura sejak era 1980-an.
(eno)