Pembuatan Satelit Lapan-A2 Telan Rp 55 Miliar

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Senin, 28 Sep 2015 14:14 WIB
Meski ukurannya kecil, namun ternyata pembuatan satelit Lapan-A2 menelan biaya yang tidak sedikit.
Meski ukurannya kecil, namun ternyata pembuatan satelit Lapan-A2 menelan biaya yang tidak sedikit. (Antara/Leily-Setpres)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satelit kedua dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) yang diberi nama Lapan-A2 siap meluncur ke angkasa dari India, hari ini (28/9). Biaya perakitannya pun tidak sedikit.

"Satelit Lapan-A2 selesai dirakit pada 2012 dan menelan biaya Rp 55 miliar dan semuanya merupakan hasil kerjasama dengan pihak India," tutur Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin kepada CNN Indonesia.

Ia mengatakan, proses perakitannya memakan waktu empat sampai lima tahun. Walau sudah rampung pada 2012, Thomas menjelaskan, Lapan-A2 tetap harus menunggu muatan utama milik India yang juga akan diluncurkan, yakni satelit astronomi Astrosat yang bobotnya 1,5 ton.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Thomas juga menambahkan, alasan Lapan meluncurkan satelit berbobot 76 kilogram hasil rakitan anak bangsa itu di India adalah karena Indonesia belum memiliki roket peluncuran sendiri. Karenanya, Lapan menebeng roket TSLV-C30 milik India.

"Kita memang punya hubungan mitra yang dekat dengan India. Karena sudah sepakat kerjasama dan India bersedia menerima 'tumpangan' kami, ya biaya tersebut juga merupakan hasil kerjasama antara Indonesia dan India, tanpa komersial," katanya lagi.

Satelit Lapan-A2 akan meluncur dari tanah Hindustan pukul 11.00 WIB. Lapan-A2 merupakan satelit ekuatorial pertama Indonesia yang sepenuhnya hasil pengembangan para peneliti dan perekayasa Lapan. Seluruh kegiatan perancangan, pembuatan, dan pengujiannya selesai pada Agustus 2012 di dalam negeri.

Satelit pertama Lapan, Lapan-A1 telah diluncurkan pada 2007 lalu dan saat ini masih berada di orbit pada ketinggian 630 kilometer, namun masa operasionalnya telah berakhir pada 2013.

(eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER