Jakarta, CNN Indonesia -- Perhitungan arah kiblat di atas Kabah Kota Mekah, Arab Saudi selama ini memanfaatkan pergerakan Matahari agar lebih akurat. Namun, sebetulnya perangkat navigasi seperti kompas juga bisa dipakai untuk menentukan arah kiblat tetapi tetap harus berpegang pada arah astronomi.
Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin menjelaskan kepada CNN Indonesia bahwa kompas sebagai alat navigasi bisa turut digunakan untuk menentukan arah kiblat.
"Kompas itu menentukan arah utara sampai selatan setiap saat, sehingga untuk menentukan arah kiblat perlu berbekal hasil perhitungan arah. Contohnya, arah kiblat dari Jakarta adalah 65 derajat dari utara ke barat," jelas Thomas melalui pesan teks, Jumat (29/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia melanjutkan, "Pakai kompas bisa kapan saja, yang penting harus dihitung dahulu arahnya berdasarkan posisi kota kita dan posisi Mekah." Sementara itu, perhitungan arah kiblat yang memanfaatkan posisi Matahari juga berlaku berdasarkan tiap daerah di seluruh dunia.
Namun memang, sejatinya menentukan arah kiblat agaknya bisa lebih akurat bila diperhitungkan dengan pendekatan dengan melihat bayangan matahari. Karena bisa saja menggunakan kompas yang tidak akurat.
Dijelaskan dalam postingan blog resmi Thomas Djamaludin
"Dengan bayangan matahari pada saat-saat tertentu..., arah kiblat dapat lebih mudah dan lebih akurat ditentukan. Waktunya diberikan banyak pilihan, bisa digunakan waktu yang sesuai dengan mempertimbangkan keadaan cuaca dan konversi waktu setempat," tulis Thomas.
Dia menambahkan arah kiblat bisa ditentukan dari bayangan benda vertikal, misalnya tongkat, kusen jendela/pintu, atau sisi bangunan. Untuk daerah yang mengalami siang bersamaan dengan Mekah seperti Indonesia Barat, Asia Tengah, Eropa dan Afrika bisa mengunakan jadwal berikut ini untuk menentukan arah kiblat.
- 26 – 30 Mei, pukul 16:18 WIB (09:18 UT/GMT)
- 14 – 18 Juli, pukul 16:27 WIB (09:27 UT/GMT)
"Rentang waktu plus/minus 5 menit masih cukup akurat. Arah kiblat adalah dari ujung bayangan ke arah tongkat," jelasnya di dalam blog.
Sementara, untuk daerah yang mengalami siang berlawanan dengan Mekah, seperti Indonesia Timur, Pasifik, dan benua Amerika bisa menggunakan jadwal berikut ini untuk menentukan arah kiblat menurut waktu setempat.
- 12 sampai 16 Januari, pukul 04:30 WIB (11 – 15 Jan , 21:30 UT/GMT)
- 27 November sampai 1 Desember, pukul 04:09 WIB (26 – 30 Nov, 21:09 UT/GMT)
Rentang waktu plus/minus 5 menit masih cukup akurat. Arah kiblat adalah dari tongkat ke ujung bayangan.
"Gunakan benda tegak, misalnya kusen jendela, untuk menentukan arah kiblat dari bayangannya pada waktu yang ditentukan. Beri tanda arah bayangan, misalnya dengan sajadah. Buat garis shaf baru berdasarkan arah yang telah ditentukan. Jangan ragu menyempurnakan arah kiblat demi kebenaran." tutup postingan blog tersebut.
(tyo/eno)