Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa waktu lalu peneliti di NASA atau Badan Antariksa Amerika Serikat menemukan adanya air dan kandungan garam di Mars. Itu nyatanya bukan satu-satunya penemuan penting yang ditemukan.
"Dunia layak huni perlu memiliki cairan air bersama elemen lainnya serta energi untuk membangun dan menyalakan kehidupan. Garam adalah indikator bagus dari cairan air yang bisa menghidupkan peradaban," tutur peneliti planet, Kevin Hand.
Setelah badan antariksa NASA mengumumkan ada kandungan garam pada air di Mars tak diragukan lagi langsung mendorong pemikiran bahwa sang planet merah merupakan planet paling mirip Bumi di tata surya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum kandungan garam pada air di Mars, sebelumnya sudah terungkap bahwa Mars memiliki air yang beku di kutub, atmoster yang tipis, dan ada genangan air kecil di permukaan yang muncul ketika malam hari.
Terdengar menakjubkan, namun nyatanya Mars tak sendirian. Sekiranya ada lima objek antariksa lain yang diduga mengandung komponen air yang tak kalah melimpah dari Mars. Apa sajakah?
EnceladusSebuah penelitian baru menunjukan, Enceladus sebagai satelit alami Saturnus merupakan 'rumah' bagi lautan yang tersembunyi di bawah permukaan tanah yang penuh es itu.
Melalui observasi pesawat antariksa nirawak Cassini dari NASA, mereka menyadari bahwa Enceladus bergerak secara bimbang saat mengorbit Saturnus. Hal itu diyakini karena kerak es Enceladus tidak membentang sampai ke inti, tetapi justru malah berdiam di lautan.
Riset sebelumnya mengindikasi bahwa ada laut yang tersembunyi di bawah kutub bagian selatan, namun kini para ilmuwan meyakini kumpulan air membentang di bawah permukaan di seluruh jagat sang bulan.
GanymedeGanymede sebagai 'bulannya' Jupiter juga diyakini memiliki lautan dalam air asin di atas permukaannya yang diduga cocok dengan peradaban manusia.
Data dari NASA menunjukan, lautan di Ganymede sedalam 96 ribu meter -- lebih dalam dari samudera di Bumi.
Tim peneliti menggunakan bantuan teleskop Hubble untuk mencari tahu mengenai kandungan air di Ganymede yang menjalar di atas permukaannya, menguap melalui celah di keraknya yang penuh es.
EuropaEuropa, satu dari enam bulan yang mengorbit planet Jupiter mengandung inti besi dengan mantel bebatuan. Permukaannya berlapiskan es lembut dan diyakini mengandung air laut di bawah permukaannya. Jarak Europa dengan matahari yang terbilang jauh membuat air di sana membeku.
NASA sendiri telah mempelajari konsep misi yang bernama Europa Clipper di bawah pengembangan Jet Propulsion Laboratory-nya (JPL). Di masa depan, konsep ini akan disertakan untuk mengirim pesawat antariksa ke orbit sekitar Jupiter dan terbang mendekati bulan Europa.
Instrumen ilmiah seperti radar dan kamera topografi akan digunakan untuk menganalisis Europa, serta menentukan apakah lautan tersembunyi di sana bisa menjadi lingkungan yang layak dihuni.
Titan'Bulan' terbesar milik Saturnus bernama Titan dipercaya mengandung curah hujan, sungai, lautan, atmosfer tebal, permukaan bebatuan, dan lempeng tektonik seperti Bumi.
Malah, di dalam sistem tata surya ini, diyakini hanya dua objek yang memiliki kandungan tersebut, yaitu Bumi dan Titan sendiri, terlebih air di Titan juga dipercaya mengandung metana dan hidrokarbon lain di permukannya.
Selain itu, lautan Titan juga diduga mengandung garam dalam kadar yang sangat tinggi. Pesawat Cassini dilaporkan telah mengungkap bahwa lautan di Titan sangat asin layaknya Laut Mati (Dead Sea) di Bumi.
PlutoAda satu hal menarik dari Pluto. Planet ini kemungkinan 'menyembunyikan' lautan di bawah permukaannya. Tekanan yang lebih tinggi di bawah permukaan bisa menghangatkan interior planet ini. Teknanan tersebut dianggap cukup untuk bisa melelehkan es menjadi air.
Peneliti NASA juga meyakini bahwa permukaan Pluto mengandung lapisan tebal es berelemen nitorgen, namun lembut dan lembek. Hal itu dianggap tidak bisa membentuk kawah yang tahan lama. Bahkan, di permukaannya sangat mungkin terdapat nitrogen cair yang mampu memuluskan kawah.
"Lautan bisa menghasilkan, geyser, gunung berapi, dan lempeng tektonik. Pluto bisa menjadi dunia yang aktif secara geologis," ujar Alan Stern selaku pimpinan investigasi New Horizons, pesawat nirawak yang mengorbit Pluto.
(tyo)