Jakarta, CNN Indonesia -- Pendiri sekaligus CEO Twitter, Jack Dorsey, mengatakan bakal memberi sepertiga sahamnya di perusahaan, atau sekitar satu persen dari seluruh saham Twitter, kepada para karyawan.
Saham yang bernilai US$ 197 juta pada 28 Juli tersebut, diberikan sebagai bentuk "investasi langsung kembali kepada para karyawan."
"Saya percaya kami dapat membuat Twitter besar," tulis Dorsey dalam akun Twitter resminya, Jumat (23/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah tersebut dilakukan Dorsey untuk membangun kembali semangat dan kepercayaan diri para karyawan terhadap Twitter setelah banyak karyawan yang keluar dari perusahaan itu dalam beberapa bulan terakhir.
Beberapa saat setelah diangkat sebagai CEO permanen bulan Oktober ini, Dorsey memutuskan untuk memangkas 336 karyawan, atau sekitar 8 persen dari tenaga kerjanya, dalam upaya merampingkan biaya operasional.
Dorsey, diangkat sebagai CEO sementara di Twitter pada Juli lalu setelah Dick Costolo mengundurkan diri.
Pengangkatan Dorsey sebagai CEO permanen menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor karena ia menjabat sebagai CEO di dua perusahaan yang ia dirikan, yaitu Square dan Twitter.
Square sendiri bulan ini mengajukan dokumen ke regulator untuk menjual saham perdana ke publik (IPO). Dorsey bakal menyumbangkan 40 juta lembar saham atau 10 persen saham Square untuk amal. Sebelumnya ia telah memberikan 15 juta lembar saham untuk yayasan amal.
Sementara di Twitter, Dorsey memiliki 3,2 persen saham dan ia tak lagi masuk tiga besar pemegang saham mayoritas. Pemegang saham ketiga terbesar di Twitter kini diduduki oleh Steve Ballmer, mantan CEO Microsoft, yang pekan lalu membeli 4 persen saham Twitter.
Di bawah Dorsey, Twitter beberapa kali telah melakukan inovasi termasuk menyediakan tombol "Buy Now" yang memungkinkan pengguna belanja barang dari produk yang diiklankan di Twitter.
(adt/tyo)