Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang gadis usia 11 tahun yang tinggal di New York, Amerika Serikat mencoba peruntungan dengan berbisnis di ranah teknologi, yaitu menjual password. Bisnisnya ini pun meraup besar.
Mira Modi, gadis cilik yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar kelas 6 menghasilkan uang sendiri dari berjualan kata sandi atau password yang kuat di situs dicewarepasswords.com. Modi menciptakan passphrase sendiri yang terdiri dari enam huruf dan menjualnya dengan cara tradisional.
Passphrase memiliki arti urutan kata atau teks lainnya yang digunakan untuk mengontrol akses ke sistem, program, ataupun data di perangkat komputer. Penggunaan passphrase sendiri mirip password namun biasanya lebih panjang sebagai pendukung keamanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Diceware adalah metode 'lawas' yang berguna untuk membuat password. Cara kerjanya yaitu dengan melibatkan enam sisi dadu untuk membuat angka-angka acak yang dicocokkan dengan kata-kata Bahasa Inggris.
"Konsep keseluruhan ini adalah membuat password sendiri agar tetap aman. Sepertinya teman-teman saya tidak mengerti, tapi menurut saya ini keren," ujar Modi kepada media Ars Technica.
Sang ibu, Julia Angwin yang seorang wartawan kondang di ProPublica, mengakomodir kegemaran Modi itu agar bisa disalurkan dengan baik, yaitu dengan menciptakan passphrase Diceware. Kemudian Modi pun memiliki ide sendiri agar kemampuannya itu diubah menjadi sebuah bisnis kecil.
"Saya ingin
go public karena keadaan ekonomi saya tidak terlalu mujur. Pasti menyenangkan jika bisa punya situs sendiri," katanya lagi.
Setiap ia menerima pesanan password, Modi menggunakan dadu untuk mengacak angka dan melihat daftar kata di dalam Diceware. Ia pun menulisnya dengan tulisan tangannya sendiri di kertas, mencocokkan rangkaian tersebut dan mengirimnya kembali ke pelanggan melalui pos.
Jika Modi sedang banyak pesanan, ia mampu menghasilkan sekitar US$ 12 per jam atau setara Rp 163 ribu. Jika dibandingkan, pemasukan Modi sepertiga lebih besar dari upah minimum New York yang hanya US$ 8,75 selama satu jam. Bila dia bekerja selama 10 jam, dia bisa menghasilkan sekitar Rp 1,6 juta dalam sehari.
"Menurut saya, password kuat sifatnya penting. Kita punya komputer canggih yang mudah diretas secara cepat. Belum lagi keberadaan media sosial yang sering kita 'sampahi'. Jika media sosial diretas mungkin tidak terlalu sengsara, namun bayangkan jika nasib itu menimpa akun bank atau e-mail Anda," kata Modi.
(tyo)