Hacker Remaja Mengaku Retas Email Direktur CIA

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Selasa, 20 Okt 2015 11:00 WIB
Hacker yang masih duduk di bangku SMA mengaku berhasil meretas akun email Direktur CIA. Sebagai bukti, ia membocorkan sejumlah data milik karyawan CIA.
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok peretas berhasil menerobos akun email AOL milik direktur badan intelijen Amerika Serikat CIA, John Brennan. Mereka mengumpulkan data penting dari sana.

Kelompok peretas yang menamakan diri mereka dengan sebutan "Crackass With Attitude" atau CWA, menyebarkan daftar karyawan intelijen lengkap dengan alamat email pribadi, kata sandi yang sudah diubah, dan nomor keamanan sosial mereka. CWA mengunggahnya ke Twitter.

Data-data tersebut diunggah dalam bentuk screenshot, sehingga bisa terlihat akun-akun AOL yang menyertakan alamat email. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mengutip Motherboard, masih belum jelas apakah yang ditampilkan itu betul-betul akun email Brennan. Jika benar, masih belum bisa dipastikan itu adalah akun lama atau baru sebab si peretas memburamkan bagian tanggalnya.

"Sedikit bocoran tentang apa yang akan kami rilis," begitu tulis nama pengguna @_CWA_ pada Senin, (19/10). 

Sementara pada pekan lalu, akun Twitter @phphax yang diduga sebagai salah satu anggota dari kelompok peretas CWA itu turut mengunggah screenshot dari peretasan akun AOL. Dalam kicauan Twitternya,i a menulis bahwa gambar screenshot itu adalah "perang" antara dirinya dan pihak CIA untuk bisa mengambil alih akun email.

Pertama dilaporkan oleh New York Post, para peretas juga mengklaim bahwa mereka telah menemukan dokumen sensitif di dalam akun email Brennan dan lagi-lagi menyebarnya di Twitter dalam bentuk screenshot yang menunjukan file fax dari kantor penasihat umum CIA.

New York Post juga mewartakan, hacker yang memiliki akun Twitter @phphax itu sempat mengklaim dirinya adalah pelajar SMA yang menentang politik luar negeri AS dan mendukung Palestina.

Juru bicara CIA menolak memberi komentar, ia hanya mengatakan bahwa badan intelijen itu sudah mengetahui pembobolan yang memang dibocorkan di media sosial dan mengaku telah menunjuk otoritas berwenang untuk mengurus lebih lanjut.

FBI dan badan federal lainnya seperti Secret Service saat ini tengah menyelidiki kasus ini. Dihubungi CNN pada Senin (19/10), pelaku mengaku belum dikontak oleh petugas keamanan terkait pembobolan tersebut.

Pejabat intelijen yang dihubungi CNN mengatakan bahwa tidak ada informasi rahasia yang berhasil dicuri peretas dari email Brennan.

Pelaku peretasan mengatakan dia memiliki motivasi politis atas tindakannya itu dan ingin mempermalukan pemerintah AS.

"John dan Jeh adalah orang besar dan pejabat tinggi, jadi jika kami meretas mereka, pasti memalukan. Tapi ini karena pemerintah membunuh orang yang tidak berdosa, mereka juga mendanai (Israel) untuk membunuh orang tidak berdosa," kata hacker yang memiliki nama Cracka di Twitter itu.

(eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER