Cerita Kegelisahan Onno Soal Jokowi ke AS

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Rabu, 28 Okt 2015 19:23 WIB
Ada yang sedikit mengganjal di hati penggiat open source Onno W Purbo soal kunjungan Presiden Jokowi ke Amerika Serikat.
Onno W Purbo (Detikcom/Dikhy Sasra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa waktu lalu penggiat open source, Onno W Purbo menuliskan beberapa postingan di media sosial soal kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat. Intinya dia mempertanyakan salah satu agenda Jokowi ke kantor pusat Microsoft.

Postingan pertama, pada tanggal 26 September 2015, Onno mengunggah foto agenda Jokowi ketika akan bertemu CEO Microsoft Satya Nadella di Computer History Museum, California, Amerika Serikat, berikut dengan sebuah foto proposal kerja sama Microsoft dengan pihak Indonesia dalam hal edukasi.

"Memprihatinkan baca perjanjian antara JOKOWI dengan Microsoft :(( ...Koq gak pada belajar dari Sejarah? Apa mau kita di jajah? Penjajahan sekarang tidak pakai bedil? tapi pakai lisensi & copyright." demikian caption postingan Onno, yang dikutip CNN Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Onno Sempat menduga bahwa Jokowi akan meneken kontrak dengan Microsoft untuk menggunakan produk perusahaan tersebut, khususnya di bidang pendidikan di sela kunjungannya ke Negara Paman Sam.

Namun ihwal perjanjian tersebut dibantah oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang kebetulan menggantikan Jokowi untuk meneruskan lawatan ke AS.

"Tidak ada tanda tangan (perjanjian dengan Microsoft) Office 365," demikian pesan singkat yang disampaikan Rudiantara ke CNN Indonesia.

Dan memang pada postingan selanjutnya Onno mengunggah sebuah tautan dari situs resmi Microsoft yang berjudul "Microsoft Berikan Office 365 Education kepada 3,5 juta anggota PGRI secara gratis."

Inti dari artikel dari situs tersebut adalah bagaimana guru bisa mengasah kecakapan teknologi dan informasi yang diklaim sejalan dengan visi dari CEO Satya Nadella untuk memberdayakan setiap individu agar dapat melakukan hal luar biasa.

"Tidak ada makan siang yang gratis," ungkapan itu diposting oleh salah satu anggota pengikut Onno W Purbo di kolom komentar dan mendapat respon setuju dengan apa yang oleh akun bernama Poerwantono tesebut.

Microsoft dengan segala produknya memang tergolong software property, sementara yang digiatkan oleh Onno adalah penggunaan open source yang merupakan sistem terbuka untuk dikembangkan sendiri.



(eno/tyo)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER