Jakarta, CNN Indonesia -- Alphabet selaku induk perusahaan Google berencana mulai melakukan pengiriman paket barang kepada konsumen dengan drone diperkirakan pada 2017 mendatang, kata eksekutif yang bertanggungjawab atas pengembangan pesawat tanpa awak.
Pemimpin Project Wing di Alphabet, David Vos mengatakan, perusahaan itu sedang dalam pembicaraan dengan regulator penerbangan Amerika Serikat mengenai sistem kontrol lalu lintas udara untuk drone yang akan memakai teknologi seluler dan Internet untuk mengkoordinasikan penerbangan kendaraan tak berawak pada ketinggian di bawah 152 meter.
"Tujuan kami adalah untuk memiliki bisnis yang berjalan dan komersial pada 2017," kata Vos seperti dikutip dari
Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Alphabet, saat ini perusahaan e-commerce Amazon juga sedang berupaya agar drone yang mereka kembangkan bisa dipakai mengirim pesanan pembeli.
Menurut jadwal, regulator penerbangan Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA) baru menerbitkan aturan soal penerbangan drone pada awal tahun 2016.
"Kami cukup gencar melakukan kampanye di sini, bekerja dengan FAA, bekerja dengan komunitas kendaraan udara tak berawak dan komunitas penerbangan, untuk melakukan semuanya bersama-sama," lanjut Vos.
Vos sendiri merupakan co-chair di FAA. Ia berharap agar drone yang dimanfaatkan untuk mengirim barang tidak mengganggu penerbangan komersial dan helikopter yang terbang rendah. Selain itu, ia pun berharap agar drone dapat terbang di kawasan padat penduduk.
Proyek pengembangan drone dari Alphabet diumumkan pada Agustus 2014 melalui video YouTube. Pesawat dengan lebar 1,5 meter dan tinggi 0,8 meter itu diuji terbang di Australia. Drone ini dibekali dengan empat baling-baling seperti drone yang sudah komersial pada umumnya.
(adt/eno)