Jakarta, CNN Indonesia -- Pengembang game komputer Activision Blizzard asal Amerika Serikat mengumumkan, Selasa (3/11), akan mengakuisisi perusahaan King Digital Entertainment, yang membuat game Candy Crush, dengan nilai US$ 5,9 miliar atau sekitar Rp 79,9 triliun.
ABS Partners CV, sebuah unit bisnis dari Activision, akan mengakuisisi saham King Digital seharga US$ 18 per lembar saham secara tunai.
Activision bakal menggelontorkan dana US$ 3,6 miliar untuk akuisisi ini, sementara sisanya meminjam dari Bank of America Merrill Lynch dan Goldman Sachs Bank.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Activision mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa langkah akuisisi tersebut akan mendorong perusahaan menjadi pemimpin dalam hiburan interaktif di perangkat ponsel, konsol, dan komputer pribadi.
Langkah ini diharapkan juga memperkuat posisi Activision pada bisnis game di perangkat mobile.
Game Call of Duty, yang dikembangkan Activision, merupakan salah satu game dengan penjualan terbaik di komputer pribadi. Sejumlah judul game populer lain adalah World of Warcraft dan Diablo.
CEO Activision Blizzard Bobby Kotick mengatakan, perusahaannya hendak memperluas jangkauan dan menarik domografi yang lebih luas.
Saat ini, King Digital mengandalkan permainan Candy Crush di perangkat mobile. Sebanyak 60 persen konsumen yang memainkan game King Digital adalah perempuan, dan sejauh ini perusahaan tersebut tidak membuat game khusus untuk platform komputer pribadi dan konsol.
"Anda memiliki jangkauan yang luas seperti itu. Ini adalah kesempatan yang fantastis bagi kita untuk membuat konten yang menarik untuk demografi baru," kata Kotick seperti dikutip dari Reuters.
Dari langkah akuisisi ini Activision berharap pendapatan mereka pada tahun 2016 tumbuh sekitar 30 persen.
King Digital yang memiliki kantor pusat di Dublin, Irlandia, akan tetap beroperasi secara independen yang dipimpin oleh Riccardo Zacconi sebagai CEO.
Zacconi menilai Activision ahli dalam membangun merek waralaba yang tahan lama. Transaksi akuisisi ini diharapkan rampung pada kuartal kedua 2016 setelah mendapat restu dari regulator Irlandia serta disetujui pemegang saham.
King melantai di bursa saham New York Stock Exchange (NSE) pada Maret 2015. Saham perusahaan ditutup US$ 15.54 pada perdagangan Senin (2/11).
(adt/eno)