
Gojek: Kalau Tidak Bahagia, Silakan Putus Kemitraan
Lalu Rahadian, CNN Indonesia | Senin, 16/11/2015 18:10 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan mitra Gojek melakukan demonstrasi di depan kantor PT Gojek Indonesia di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin (16/11). Mereka merasa diperlakukan tidak adil.
Mitra Gojek keberatan dengan turunya tarif per kilometer yang sebelumnya Rp 4.000 menjadi Rp 3.000. Selain itu mereka juga minta untuk dijadikan karyawan, tidak sekadar mitra.
Koordinator Aksi pengemudi Gojek Fitrijansjah Toisutta mengatakan, dalam Undang-undang Ketenagakerjaan tidak diatur soal kemitraan ini.
"Saya bilang tidak bisa, lebih tinggi Undang-undang Ketenagakerjaan dibanding perjanjian kerja. Saya juga bilang kemitraan dengan model begini melanggar UUD 1945," kata Fitrijansjah usai bertemu manajemen di Kantor Gojek.
Namun menurut Vice President PT Gojek Indonesia, Tadeus Nugraha, apa yang mereka lakukan sudah tetap. Karena kesepakatan antara Gojek dengan mitranya sudah diatur dalam perjanjian yang disepakati keduanya.
"Kalau menurut mereka hidup menjadi driver Gojek tidak bahagia, ya monggo, putus saja kemitraannya. Tapi bukan berarti kami memecat karena ini sifatnya kemitraan," kata Tadeus.
Selain meributkan soal status karyawan dan pengurangan tarif per kilometer, para pengemudi juga mempersoalkan sejumlah potongan yang mereka terima setiap pekannya.
Pengemudi yang bergabung dengan Gojek pada umumnya akan dikenakan biaya potongan dari pendapatan untuk kredit perangkat ponsel, potongan untuk biaya atribut seperti helm, penutup wajah, sampai jaket, dan potongan untuk cicilan motor bagi mereka yang membeli motor dengan cara kredit lewat perusahaan Gojek.
Namun, para pengemudi ini berpendapat bahwa tak ada rincian yang detail terkait pemotongan pendapatan kendati sejak awal mereka telah diberi tahu biaya-biaya yang akan dikutip.
“Pemotongan bisa dicek di deposit bahwa ada potongan sekian, namun tidak ada rincian yang jelas terkait untuk apa pemotongan dilakukan,” ungkap salah satu sopir Gojek kepada CNN Indonesia, Senin (16/11).
Pemotongan yang dialami sopir Gojek bisa sebesar Rp 40 ribu setiap pekan, hingga Rp 150 ribu bagi mereka yang menyicil motor lewat Gojek. Besarnya cicilan sopir Gojek ini memang bervariasi. Untuk cicilan perangkat ponsel, misalnya, besarnya cicilan tergantung dari merek dan tipe ponsel. Begitu juga dengan jumlah cicilan motor.
(eno)
Mitra Gojek keberatan dengan turunya tarif per kilometer yang sebelumnya Rp 4.000 menjadi Rp 3.000. Selain itu mereka juga minta untuk dijadikan karyawan, tidak sekadar mitra.
Koordinator Aksi pengemudi Gojek Fitrijansjah Toisutta mengatakan, dalam Undang-undang Ketenagakerjaan tidak diatur soal kemitraan ini.
"Saya bilang tidak bisa, lebih tinggi Undang-undang Ketenagakerjaan dibanding perjanjian kerja. Saya juga bilang kemitraan dengan model begini melanggar UUD 1945," kata Fitrijansjah usai bertemu manajemen di Kantor Gojek.
Namun menurut Vice President PT Gojek Indonesia, Tadeus Nugraha, apa yang mereka lakukan sudah tetap. Karena kesepakatan antara Gojek dengan mitranya sudah diatur dalam perjanjian yang disepakati keduanya.
"Kalau menurut mereka hidup menjadi driver Gojek tidak bahagia, ya monggo, putus saja kemitraannya. Tapi bukan berarti kami memecat karena ini sifatnya kemitraan," kata Tadeus.
![]() |
Lihat juga:Pengemudi Gojek Ancam Demo Selama Tiga Hari |
Selain meributkan soal status karyawan dan pengurangan tarif per kilometer, para pengemudi juga mempersoalkan sejumlah potongan yang mereka terima setiap pekannya.
Pengemudi yang bergabung dengan Gojek pada umumnya akan dikenakan biaya potongan dari pendapatan untuk kredit perangkat ponsel, potongan untuk biaya atribut seperti helm, penutup wajah, sampai jaket, dan potongan untuk cicilan motor bagi mereka yang membeli motor dengan cara kredit lewat perusahaan Gojek.
Namun, para pengemudi ini berpendapat bahwa tak ada rincian yang detail terkait pemotongan pendapatan kendati sejak awal mereka telah diberi tahu biaya-biaya yang akan dikutip.
“Pemotongan bisa dicek di deposit bahwa ada potongan sekian, namun tidak ada rincian yang jelas terkait untuk apa pemotongan dilakukan,” ungkap salah satu sopir Gojek kepada CNN Indonesia, Senin (16/11).
Pemotongan yang dialami sopir Gojek bisa sebesar Rp 40 ribu setiap pekan, hingga Rp 150 ribu bagi mereka yang menyicil motor lewat Gojek. Besarnya cicilan sopir Gojek ini memang bervariasi. Untuk cicilan perangkat ponsel, misalnya, besarnya cicilan tergantung dari merek dan tipe ponsel. Begitu juga dengan jumlah cicilan motor.
(eno)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LIHAT SEMUA
Drive Pit
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Adu Produk RI Lawan Corona: Vaksin Nusantara vs Merah Putih
Teknologi • 2 jam yang lalu
Bikin SIM Baru Belum Tersedia di Aplikasi Sinar
Teknologi 54 menit yang lalu
Apple Punya Kejutan Produk Baru 20 April
Teknologi 26 menit yang lalu