Jakarta, CNN Indonesia -- Dimulai sekitar bulan Mei lalu, akhirnya penataan atau refarming frekuensi 1.800 MHz tuntas juga dan bisa dipakai untuk menggelar 4G LTE. Ini sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika kepada empat operator seluler Telkomsel, Indosat, XL Axiata dan Tri Hutchinson Indonesia.
"Mudah-mudahan tengah malam Senin (16/11) sampai dini hari Selasa (17/11) selesai refarming, tapi kita cek sekali lagi. Setelah itu baru kita bicarakan dengan yang lain seperti, ekosistem dan device agar bisa berjalan beriringan," ujar Menkominfo Rudiantara, saat disambangi sejumlah wartawan, di acara Indonesia Golden Ring Award 2015.
Tata ulang ini membuat blok frekuensi yang dimiliki oleh operator ditempatkan secara berdampingan, tidak lagi terpisah-pisah, agar mampu memberi layanan maksimal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati sudah selesai, namun tidak semua operator langsung menyatakan jaringan ini akan komersial, hanya XL Axiata saja yang akan menggelar acara untuk menandakan ini.
Menanggapi hal tersebut, Rudiantara tidak mempermasalahkannya. “Silakan saja. Tidak ada masalah. Toh nanti kita ada launching bersama 4G dengan Presiden Jokowi awal Desember."
XL Axiata yang merupakan satu-satunya operator yang mengkomersialkan 4G LTE di Jakarta memanfaatkan 1.800 MHz, menyatakan kesiapannya untuk menyediakan layanan tersebut.
"Aman semua. Tidak ada masalah, refarming berjalan dengan lancar. Karena kita sudah pengalaman. Tinggal tunggu besok (hari ini) saja untuk komersialnya,” ujar CEO XL Axiata Dian Siswarini mantap, kepada CNN Indonesia.
Berkaca dari ekosistem global, 1.800 MHz merupakan salah satu frekuensi yang populer digunakan untuk menggelar 4G LTE. Sekarang sudah banyak tersedia ponsel pintar dengan antena yang mendukung 4G LTE di 1.800 MHz. Harganya pun ada yang murah sampai yang mahal.
Hal lain yang membuat 1.800 MHz istimewa, adalah karena operator seluler di Indonesia memiliki sumber daya frekuensi yang besar di spektrum tersebut. Tercatat XL dan Telkomsel masing-masing mempunyai sumber daya seluas 22,5 MHz, Indosat 20 MHz, sedangkan Tri yang paling kecil, 10 MHz.
Dengan sumber daya yang cukup besar ini, mereka seharusnya bisa memberikan layanan akses Internet cepat yang baik kepada pelanggan.
(tyo/adt)