Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keamanan dan Dalam Negeri Belgia Jan Jambon mengklaim bahwa aksi teror bom yang menyerang Paris pada Jumat lalu (13/11) merupakan hasil rancangan komunikasi menggunakan jaringan PlayStation 4. Terkait klaim tersebut, Sony pun angkat bicara.
Dalam sebuah debat yang diselenggarakan oleh organisasi jurnalistik Politico tiga hari sebelum peristiwa serangan bom Paris, Jambon memang menyatakan bahwa keamanan internasional sedang berupaya mendekripsi komunikasi melalui PS4. Menurutnya, jaringan PS4 lebih sulit dilacak ketimbang layanan pesan instan WhatsApp.
Menanggapi pernyataan Jambon, pihak Sony mengaku bahwa PS4 memang bisa disalahgunakan serta menekankan fitur komunikasi dari konsol game itu yang memang bisa dihubungkan dengan perangkat modern sejenis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PS4 mampu menciptakan jalur komunikasi di antara para pengguna dan gamer dengan perangkat modern sejenis yang terhubung, sehingga memiliki potensi disalahgunakan, Walau bagaimanapun, kami bertanggung jawab melindungi pengguna secara serius dan mendorong mereka untuk melaporkan aktivitas apapun yang menyinggung, mencurigakan, atau ilegal," ungkap juru bicara Sony kepada situs Eurogamer.
Ia melanjutkan, "jika kami mengindentifikasi ada tindakan seperti itu, kami langsung menindaklanjuti dengan otoritas yang berwenang."
Jaringan permainan online memungkinkan para oknum teroris melakukan komunikasi suara, atau bahkan melalui video online dari perangkat PS4 yang terhubung dengan monitor dan menggunakan alamat protokol internet atau IP penggunanya.
Menurut Jambon, komunikasi paling sulit dilacak di antara kelompok teroris adalah dengan PS4. "Hal yang membuat saya tidak bisa tidur di malam hari adalah memikirkan dan membayangkan para okmun teroris duduk di belakang komputernya, menunggu pesan dari IS dan pihak-pihak lainnya," ungkap Jambon.
Meskipun belum ada bukti kuat terkait penggunaan PS4 sebagai media komunikasi teroris di Paris, namun penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan.
(eno)