Bintang di Langit Ternyata Punya 'Denyut Jantung'

Marry Marsela | CNN Indonesia
Kamis, 19 Nov 2015 09:45 WIB
Denyut jantung ini juga berfungsi sebagai pengukur usia bintang di galaksi tersebut.
Ilustrasi bintang (REUTERS/NASA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bintang juga ternyata memiliki 'denyut jantung'. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian dari Harvard-Smithsonian Center untuk bagian fisika perbintangan yang dipublikasikan pada Science Daily.

Para ilmuwan meneliti ribuan pulsar atau 'denyut' bintang yang terdapat dalam galaksi bernama Messier 87 atau yang dikenal dengan M87. Mereka menganalisa rangkaian gambar yang diambil oleh teleskop luar angkasa Hubble dalam misi selama 270 hari di tahun 2006.

"Salah satu dari empat pixel pada gambar menunjukkan perubahan dari waktu ke waktu. Kami mengira galaksi adalah sekumpulan bintang-bintang yang tenang seperti terlihat di langit, namun galaksi sebenarnya berkilauan karena tersusun atas bintang-bintang raksasa yang memiliki pulsar," ungkap Pieter van Dokkum, profesor sekaligus kepala departemen astronomi di Yale University.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil analisa yang menunjukkan adanya perubahan kecerahan bintang yang bervariasi ini membuktikan bahwa sebenarnya bintang memiliki 'denyut jantung'.

Penemuan terkait 'denyut' bintang ini ternyata juga dapat digunakan untuk menentukan usia sebuah galaksi. Hal ini dikarenakan kekuatan dan kecepatan 'denyut' bintang yang diukur dalam sebuah galaksi bergantung pada usia galaksi itu sendiri.

Dari berbagai metode analisa, tim ilmuwan akhirnya berhasi mendeteksi bahwa galaksi M87 yang terletak sekitar 53 juta tahun cahaya ini telah berusia 10 miliar tahun. Galaksi ini diperkirakan masih akan terus 'hidup' dan 'berdenyut' hingga triliunan tahun dari sekarang.

Penemuan 'denyut bintang' ini telah menjadi sebuah patokan baru untuk mengukur usia galaks-galaksi lainnya yang masing-masing memiliki 'denyut' yang berbeda.

"Model kami menunjukkan bahwa 'denyutan' akan semakin kuat pada galaksi yang berusia lebih  muda, dan kami sangat ingin melakukan penelitian untuk membuktikannya," jelas Jieun Choi, salah satu mahasiswa Harvard yang ikut terlibat dalam penelitian ini.

(tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER