Jakarta, CNN Indonesia -- Para anggota kelompok militan ISIS dilaporkan mengkonsumsi obat ilegal yang dikenal dengan nama Captagon. Obat ini, dikabarkan mengubah orang biasa menjadi "tentara super".
Captagon merupakan kombinasi dari dua obat, teofilin dan amfetamin, kata Nicolas Rasmussen, seorang profesor ilmu sejarah dan filsafat di University of New South Wales di Australia.
Teofilin mirip dengan kafein, tetapi juga berfungsi membuka saluran udara seseorang, dan kadang-kadang digunakan untuk mengobati penderita asma. Amfetamin, menurut Rasmussen, adalah bahan psikoaktif utama dalam Captagon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Amfetamin mempercepat semuanya," kata Richard Rawson, Wakil Direktur Program Terpadu Penyalahgunaan Zat di University of California, Los Angeles (UCLA).
Rawson mengatakan kepada portal berita sains
Live Science, bahwa obat ini dapat menghasilkan perasaan senang, energik, dan meningkatkan kewaspadaan bagi penggunanya, dan mereka mengurangi kebutuhan untuk tidur dan makanan.
Captagon juga dikenal dengan nama fenethylline, yang merupakan obat amfetamin relatif ringan di dunia obat-obatan. Seorang profesor psikologi dan psikiatri Carl Hart, dari Columbia University, New York, AS, menyetujui hal itu.
"Ini adalah amphetamine rendah," kata Hart. Bahkan, Captagon lebih ringan daripada Adderall. Seperti Adderall, Captagon pernah digunakan untuk mengobati masalah perilaku pada 1960 sampai 1970-an.
Kala itu, kedua obat tersebut tidak memiliki efek samping yang stimulan, tapi juga tak memberi banyak keuntungan bagi yang konsumennya hingga akhirnya dihapus.
Setelah obat ini tidak populer di Amerika Serikat, kemudian obat itu justru populer di Timur Tengah beberapa tahun kemudian. Rawson berkata, penyalahgunaannya telah "menjadi masalah di Arab Saudi sekarang dari lebih satu dekade lalu."
Efek FisikSama seperti jika mengonsumsi amfetamin, Hart berkata bahwa menenggak Captagon bisa meningkatkan tekanan darah seseorang, denyut jantung dan kewaspadaan,
Efeknya lain adalah sama dengan mereka yang mengonsumsi semua jenis zat amphetaminelike, kata Rawson. Orang yang memakainya merasa lebih berenergi, lebih agresif dan mampu bekerja lebih lama.
Captagon dalam dosis rendah tidak menimbulkan efek samping berbahaya untuk pemakainya, tetapi ini jadi masalah jika dalam dosisi tinggi.efek
"Kami memiliki orang-orang di tengah masyarakat yang telah menggunakan amfetamin selama beberapa dekade, dan pada dosis yang tepat mereka baik-baik saja," ujar Hart. Hal ini mirip dengan bagaimana kita mengkonsumsi kafein.
Tetapi pada dosis yang lebih tinggi, efek samping negatif dari penggunaan amfetamin mulai terlihat jelas.
Hart berkata orang-orang yang mengambil dosis tinggi mungkin bisa jadi tidak butuh tidur atau makan, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Jika terus mengonsumsi Captagon dalam dosis tinggi, obat macam ini dapat menyebabkan masalah seperti tekanan darah tinggi, stroke, dan memicu kekerasan.
(adt/eno)