Jakarta, CNN Indonesia -- Para astronom baru-baru ini meneliti letusan api yang disemburkan Matahari, yang ternyata bisa bertindak sebagai akselerator kuat untuk memancarkan radiasi dan partikel ke antariksa.
Solar flare atau semburan api yang terjadi di Matahari biasanya mengeluarkan energi setara dengan 100 juta megaton bom. Sementara energi dari superflare, atau letusan api super di luar sistem tata surya yang sedang diteliti oleh astronom secara berkala bisa lebih kuat, yakni 1 miliar megaton bom.
Awalnya, mereka meneliti jilatan api dari bintang kembar bernama KIC9655129. Dari situlah observasi mereka menunjukan bahwa Matahari sebagai bintang induk di tata surya ini ternyata berpotensi memproduksi energi yang sama kuatnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim astronom mengamati bintang di luar tata surya melalui 'denyut' spektral yang menyerupai gelombang. Terkadang, letusan api yang terjadi biasanya mengandung banyak 'denyut' yang tumpang tindih.
Lalu dari data yang ditangkap teleskop Kepler, para peneliti bisa mendeteksi pola gelombang yang berbeda pada kurva cahaya letusan api yang dimuntahkan dari KIC9655129.
Kemudian proses di mana semburan api super yang bisa sewaktu-waktu meningkat intensitasnya dinyatakan oleh tim peneliti sebagai proses yang sama dari letusan api yang diproduksi oleh Matahari.
"Temuan ini mendukung hipotesa bahwa Matahari mampu memproduksi superflare yang berpotensi menyebabkan kehancuran," tutur penulis penelitian, Anne-Marie Broomhall, mengutip situs Gizmodo.
(tyo/tyo)