Ilmuwan Inggris Hapus Takhayul Menyeramkan Gerhana Bulan

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Senin, 04 Mei 2015 13:16 WIB
Fenomena alam gerhana bulan dianggap sebagai kutukan. Sampai ilmuwan Inggris ini menjelaskannya secara ilmiah.
Gerhana zaman dahulu dianggap sebagai kutukan (REUTERS/Chaiwat Subprasom)
Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Bumi mengenal Gerhana Bulan Total tak seperti saat ini. Sebelum ilmu pengetahuan menerangkan secara ilmiah, orang zaman dahulu melihat Gerhana Bulan Total sebagai hari sial yang datang karena kegelapan.

Ya, ribuan tahun lalu, peristiwa astronomi langka ini dianggap sebagai pertanda dari Tuhan sebagai azab, peringatan dari nasib buruk dan kekecauan di dunia yang akan datang. Sampai peran ilmuwan asal Inggris Edmond Halley mengubah paradigma tersebut.

Selama ini memang Edmond Halley lebih tersohor sebagai penemu Komet Halley, namun sedikit yang tahun bahwa 3 Mei 1715 dia menjadi salah satu ilmuwan yang membuat persepsi gerhana bulan berbeda dalam peradaban sejarah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menghapus stigma abadi soal takhayul di sekitar peristiwa gerhana, Halley menunjukkan bagaimana ilmu fisika Newton mampu menjelaskan secara ilmiah, bahkan memungkinkan untuk memprediksi kapan tepatnya peristiwa itu akan terjadi.

"Kegelapan tiba-tiba, dimana bintang akan terlihat di sekitar Matahari, mungkin tidak memberikan kejutan kepada orang-orang, jika mereka mengerti. Mereka akan cenderung melihatnya sebagai Ominous, dan untuk menafsirkannya sebagai kiriman jahat untuk kami " tulis Halley, 3 Mei 300 tahun silam, saat gerhana bulan terjadi.

"Sebenarnya kita bisa melihat adanya gerakan matahari dan bulan. Dan seberapa baik mereka memahami karena itulah peristiwa (gerhana) ini akan muncul."

Peristiwa alam seperti komet dan gerhana dalam perjalannya berkaitan erat dengan ketakutan tak mendasar. Dan penjelasan Halley soal gerhana yang terjadi 300 tahun lalu itu membersihkan semuanya dari puing-puing mitologis.

Sampai saat ini, tulisan Halley soal gerhana itu menjadi tonggak penting untuk menghapus stigma 'kolot' soal peristiwa astronomi tersebut.
[Gambas:Video CNN] (susetyo dwi prihadi/eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER