Grup Hacker Kecam Rencana Inggris Mengebom ISIS di Suriah

Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan netizen bersama kelompok hacker Anonymous mengecam putusan David Cameron, Perdana Menteri Inggris yang ingin melakukan serangan pengeboman ISIS di Suriah.

"Setelah Inggris tega karena sepakat berencana melakukan perbuatan keji dengan mengebom Suriah, kami mengundang kalian semua di saat yang mengerikan ini untuk melakukan laporan secara massal di halaman Facebook Cameron sebagai 'ancaman kekerasan yang kredibel," himbau salah satu aktivis Anonymous.

Lihat juga: Grup Hacker Sebut ISIS Punya Rencana Serang Indonesia

Postingan dengan tagar #OpDavidCameronsFacebook kini telah tersebar di berbagai media sosial dan situs kelompok peretas ini. Selain itu, halaman Facebook Cameron pun ramai 'diserang' berbagai komentar netizen terkait postingannya yang berbunyi:

“Saya rasa pihak pemerintah telah mengambil keputusan yang tepat untuk menjaga keamanan Inggris dengan melakukan aksi militer di Suriah sebagai salah satu strategi yang lebih luas,” tulis David Cameron pada halaman Facebooknya pada 2 Desember lalu.

Netizen pun memberikan berbagai respons terkait hal ini. Orang-orang mengaku telah melaporkan Cameron di bawah regulasi Facebook yang melarang posting dengan sifat mengancam, mengandung kekerasan, dan mengenai bunuh diri.

David Cameron, Perdana Menteri Inggris (Reuters/Kirsty Wigglesworth)

Lihat juga: Inggris Rekrut 'Tentara Siber' untuk Perangi ISIS

Berdasarkan pemantauan, kini juga telah terdapat sekitar 32 ribu komentar netizen yang memprotes tindakan pemerintah Inggris melalui Facebook Cameron. Mereka minta Perdana Menteri ini diblokir atas pelanggaran aturan pakai Facebook, seperti dilansir Mirror.

Salah satu netizen bernama Orla Dowds Rowdy menuliskan komentar:

"Kerja yang baik karena telah ikut mengambil bagian dalam membantu menyebabkan perang dunia ketiga untuk generasi penerus, David. Anda dan orang-orang yang setuju dalam pemungutan suara untuk melakukan serangan udara ke Suriah telah menghancurkan harapan untuk menyelamatkan masa depan dan bukan hanya untuk anak-anak kami, namun keseluruhan generasi yang akan datang."

(eno)