Notebook Murah Bakal Jadi Primadona di 2016

Marry Marsela | CNN Indonesia
Selasa, 15 Des 2015 11:19 WIB
Pasar notebook memang telah mengalami pasang surut, dan sejumlah produsen sedang menyusun strategi untuk tetap mendapatkan profit.
HP 14 - AF115AU, Laptop berbasis Windows 10 dengan prosesor AMD (CNN Indonesia/Marry Marsela)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pasar notebook memang telah mengalami pasang surut, dan sejumlah produsen sedang menyusun strategi untuk tetap mendapatkan profit.

Di 2016 industri notebook diprediksi tak jauh berbeda dengan 2015. Ada pasang surut, namun cenderung lebih berat untuk produk-produk untuk segmen kelas atas.

“Tahun depan kami melihat bahwa kurang lebih situasi masih akan sama, kompetisi cukup berat, tapi mungkin market notebook yang di bawah Rp 4 juta – Rp 4,5 juta masih akan mendominasi,” ungkap Melton Ciputra, Market Development Manager Consumer NB, HP Inc.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan menghadirkan notebook dengan harga di bawah Rp 4 juta, HP percaya bahwa mereka bisa tetap mendominasi pasar notebook, khususnya untuk kalangan masyarakat menengah ke bawah.


“HP menyebut harga ini sebagai opening price point, di mana untuk menjangkau level mid low.”

Notebook terbaru dengan didukung prosesor AMD APU A6 Quad Core yang dikhususkan bagi pelajar Indonesia ini diharapkan dapat menjadi jawaban bagi orang tua yang ingin menyediakan perangkat notebook canggih untuk anaknya, namun dengan harga yang terjangkau.

Melton juga mengungkapkan kepada CNN Indonesia bahwa HP yakin penjualan notebook tahun 2016 bisa mengalami kenaikan, sebagaimana kenaikan yang dialami di tahun 2015.

HP 14 - AF115AU, Laptop berbasis Windows 10 dengan prosesor AMD (CNN Indonesia/Marry Marsela)

“Dibanding tahun lalu kami mengalami banyak kenaikan, dari data GFK untuk Oktober 2015 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dari 10 persen sekarang kami sudah ada di 15 persen, dengan kenaikan 50 persen,” ungkapnya saat peluncuran notebook HP 14 – AF115AU Senin (14/12).

Berdasarkan data GFK dan IBC, penjualan notebook dengan kisaran harga di bawah Rp 4,5 juta memang merupakan persentase paling besar di Indonesia, yaitu sekitar 30-40 persen. Berbekal data inilah HP menghadirkan notebook dengan harga yang ramah bagi masyarakat Indonesia yang masih didominasi kalangan menegah ke bawah.

Untuk ke depannya, HP yang menghadirkan notebook pertama hasil kerja sama dengan AMD yang menawarkan sistem Windows 10 ini berharap bisa mendapatkan sekitar 30 persen dari hasil penjualan di LFR (Large Formal Retailer) partnernya, yaitu Hypermart yang menjadi satu-satunya tempat penjualan eksklusif dari notebook HP 14 – AF115AU.

“Kontribusi LFR itu sekitar 12 persen dari seluruh pangsa pasar notebook. Kita berharap bisa dapatkan 30 persen dari 12 persen di LFR.”

(eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER