Jakarta, CNN Indonesia -- Situs selingkuh Ashley Madison pada pertengahan Agustus lalu sempat diretas kelompok peretas dan data 37 juta penggunanya berhasil dibobol. Peristiwa ini tak membuat pamor Ashley Madison menurun, malah mereka mengalami peningkatan jumlah pelanggan.
Kasus pembobolan data puluhan juta pengguna situs Ashley Madison oleh kelompok peretas bernama The Impact Team sempat menghebohkan dunia maya lantaran ada nama-nama pesohor di dalamnya seperti Tony Blair dan mantan bintang reality show Josh Duggar, namun belum dikonformasi keabsahan akun itu.
PCMag mewartakan, kebocoran data pengguna itu seakan tak mempan mematikan reputasi situs selingkuh Ashley Madison. Ia bahkan mendapat kenaikan pelanggan sebanyak 4 juta orang sejak insiden peretasan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat peretasan tersebut terjadi, Ashley Madison mengklaim telah memiliki sekitar 39 juta pengguna. Kini di laman pembuka situs selingkuh itu menunjukan jumlah pelanggannya yang sudah mencapai 43 juta orang.
Bahkan, sepekan setelah insiden peretasan, induk perusahaan Ashley Madison, Avid Life Media, sempat menyatakan bahwa orang-orang masih banyak yang mendaftarkan diri ke dalam situsnya, termasuk 87 ribuan pelanggan wanita.
"Di samping bisnis dan pelanggan kami yang tengah diserang hacker, kami pun terus tumbuh," ujar juru bicara Avid Life kala itu.
Sebagai situs selingkuh, pendapatan Ashley Madison terbilang besar, yakni sekitar USD 1,7 juta setiap tahunnya dengan jumlah pengguna mencapai 5,2 juta. Uang tersebut didapat dari para pelanggan premium dan mereka yang menggunakan fungsi Full Delete.
Dari seluruh data tersebut diketahui bahwa ada 10 ribu akun yang menggunakan email pemerintah dengan akhiran domain Internet .gov. Belakangan diketahui bahwa akun tersebut milik karyawan National Security Agency (NSA) dan Department of Justice (DOJ), ada pula milik sejumlah pegawai negeri di Australia dan Inggris.
Avid Life juga sempat mengatakan bahwa situsnya tak hanya diganderungi kaum lelaki. Pada Agustus 2015 lalu perusahaan mengklaim jumlah pelanggan wanita Ashley Madison berjumlah lebih dari 5 juta orang, di mana 2,8 jutanya mengirim pesan untuk berkomunikasi dengan pengguna lain guna merancang jadwal kencan.
(adt)