Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan teknologi Microsoft mengatakan akan mulai memeringati pengguna layanan email Outlook.com yang kemungkinan telah mengalami serangan siber yang disponsori pemerintah suatu negara.
Perubahan kebijakan ini dilakukan Microsoft di tengah tren semakin banyak pemerintah negara yang meminta akses informasi atau ingin memantau aktivitas pengguna demi alasan keamanan nasional.
Langkah ini diambil Microsoft setelah perusahaan Internet lain mengambil langkah serupa, seperti Facebook, Twitter, Yahoo, dan Google.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa peringatan atas kemungkinan aksi peretasan akun email ini meminta pengguna untuk mengubah kode sandi.
Pada 2012 silam, Google mengatakan dalam beberapa bulan, sekitar puluhan ribu akun email pengguna diakses oleh pihak atau peretas yang disponsori negara.
Dua mantan karyawan Microsoft mengatakan kepada Reuters, bahwa pemerintah China merupakan pihak yang tercatat melakukan serangan siber kepada pengguna layanan email Hotmail (sekarang bernama Outlook) untuk mengetahui informasi pribadi.
Serangan ini ditargetkan kepada diplomat, pekerja media, pengacara hak asasi manusia, dan sejumlah profesi lain, kata mantan karyawan Microsoft.
(adt)