Samsung Peringatkan 2016 Tahun Sulit Bisnis Ponsel

Aqmal Maulana | CNN Indonesia
Jumat, 29 Jan 2016 05:47 WIB
Samsung memperingatkan bahwa tahun 2016 akan jadi waktu yang sulit bagi perusahaan untuk mempertahankan keuntungan di tengah ekonomi tak menentu.
(CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)
Jakarta, CNN Indonesia -- Raksasa teknologi Samsung memperingatkan bahwa tahun 2016 akan jadi waktu yang sulit bagi perusahaan untuk mempertahankan keuntungan, yang ditandai oleh laba yang melemah di tahun 2015.

Peringatan Samsung mungkin bakal dialami oleh perusahaan lain di industri teknologi. Apple, juga mencatat penurunan penjualan kuartalan untuk pertama kalinya selama 13 tahun terakhir.

Samsung memprediksi pelambatan akan terjadi di sejumlah produk elektronik mulai dari televisi, komputer pribadi, sampai ponsel. Hal ini antara lain disebabkan oleh pelambatan pertumbuhan ekonomi China dan lemahnya nilai mata uang di pasar negara berkembang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Permintaan teknologi informasi (IT) akan lemah membuat sulit untuk mempertahankan keuntungan di 2016 keuntungan dibandingkan tahun sebelumnya," kata Samsung dalam sebuah pernyataan yang disertai laporan keuangan kuartal keempat 2015. Samsung pun menyebut ini "kondisi bisnis yang menantang."

Dalam laporan keuangan Samsung yang berakhir pada 31 Desember 2015, pendapatan perusahaan Korea Selatan ini naik tipis 1,1 persen menjadi 53,32 triliun won (atau US$ 44 miliar) dan laba operasional 6,14 triliun won (US$ 5,04 miliar).

Pada kuartal sebelumnya, pendapatan Samsung berada di angka 51,68 triliun won (US$ 45,6 miliar) dengan laba operasional sebesar sebesar 7,49 triliun (US$ 6,42 miliar).

Samsung mencatat bahwa terjadi penurunan yang tajam pada kuartal demi kuartal pada tahun 2015. Selain buruknya kondisi ekonomi, Samsung pun mengatakan harga minyak dunia yang terus turun selama tahun lalu ikut memengaruhinya.

Bisnis komponen Samsung sedang melemah terutama untuk harga cip DRM dan panel LCD karena lemahnya permintaan di pasar komputer pribadi dan teknologi informasi.

Divisi mobile Samsung yang merupakan penghasil uang utama juga mengalami penurunan. Pada kuartal empat 2015, divisi ini memberi kontribusi 25 triliun won (US$20,65 juta) untuk pendapatan konsolidasi dengan laba operasinal 2,23 triliun won (US$ 1,8 milyar). Padahal, pada kuartal tiga 2015, angka laba operasionalnya mencapai 2,4 triliun won (US$ 2,1 milyar).

Samsung menyebutkan bahwa terjadi sedikit penurunan jumlah pengiriman smartphone pada kuartal demi kuartal karena adanya penyesuaian persediaan pada akhir tahun. Meningkatnya porsi untuk perangkat menengah ke bawah juga berkontribusi terhadap penurunan penjualan. Musim liburan pada akhir 2015 memang berhasil menaikkan laba operasional, namun hanya sedikit.

Pada musim-musim tertentu, jumlah pengiriman setiap kuartal dan penjualan tablet meningkat. Samsung mencatat, tablet Galaxy Tab A dan Galaxy Tab S2 memiliki angka penjualan yang stabil.

Meski kondisi sedang sulit, Samsung akan fokus untuk meningkatkan jumlah pengiriman smartphone dan mempertahankan laba dua digit dengan cara mengoptimalkan portofolio produk dan merilis perangkat yang kompetitif.

Selama ini, Samsung fokus pada pasar ponsel Android premium untuk terus tumbuh dan memimpin pasar. Pada tahun 2016, Samsung berharap dapat meningkatkan persentase pertumbuhan smartphone dan tablet sebanyak satu digit. (adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER