Bahan Baku Baterai Samsung Diduga Ditambang Anak-anak

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Selasa, 19 Jan 2016 14:05 WIB
Kobalt bahan baku yang dibuat untuk memproduksi baterai lithium diduga ditambang oleh pekerja anak-anak berusia tujuh tahun.
Ilustrasi (REUTERS/Andrew Kelly)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah penyelidikan yang dilakukan oleh Amnesty International dan Afrewatch, organisasi non-pemerintahan yang berbasis di Republik Demokratik Kongo mengenai adanya dugaan mempekerjakan anak di Afrika oleh perusahaan teknologi.

Tudingan ini tak langsung diarahkan ke perusahaan, karena menurut organisasi itu, hal tersebut terjadi pada pemasok salah satu komponen yang ada diperlukan untuk perusahaan yang diantaranya adalah Microsoft, Apple dan Samsung.

Kobalt, salah satu mineral diyakini ditambang oleh pekerja anak yang berumur tujuh tahun. Hasilnya dari penambangan ini diberikan kepada pemasok rantai komponen yang biasanya digunakan untuk membuat baterai lithium-ion oleh Samsung dan perusahaan lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Samsung SDI, divisi yang membuat baterai untuk Samsung dan klien lainnya, termasuk Apple, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak mungkin mengetahui darimana asal kobalt yang didapatkan, termasuk apakah dari Kongo atau bukan.

Produsen asal Korea Selatan ini mengatakan bahwa kemungkinan kobalt yang didapatkan olehnya berasal dari Jepang.

Menurut laporan itu, kobalt ditambang oleh anak-anak dijual ke Dongfang Mining Internasional, anak perusahaan Huayou Cobalt yang berbasis di Kongo.

Biji kobalt diproses dan kemudian dijual ke perusahaan di China dan Korea Selatan yang menggunakannya untuk membuat baterai lithium-ion untuk smartphone dan mobil listrik.

Amnesty International menghubungi beberapa perusahaan. Sementara Apple dan Microsoft mengatakan bahwa mereka akan mengevaluasi rantai pasokan bahan baku mereka.
 
Amnesty mengatakan dalam laporan bahwa tidak ada perusahaan yang dihubungi memberi informasi yang cukup yang akan memungkinkan untuk asal pasokan kobalt harus diverifikasi secara independen. (tyo/tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER