Jakarta, CNN Indonesia -- Microsoft Edge adalah
browser buatan Microsoft yang cukup menjanjikan untuk menggantikan Internet Explorer. Namun ada beberapa
bug yang dapat berpotensi 'mengusir' para penggunanya.
Seorang peneliti, Ashish Singh menemukan bahwa
mode InPrivate pada Microsoft Edge ternyata menyimpan
cache di dalam media penyimpanan lokal. Parahnya lagi,
cache tersebut disimpan di dalam
folder yang sama seperti saat menggunakan
mode normal.
Pada media penyimpanan lokal,
cache dapat tersimpan dalam bentuk file
"WebCacheV01.dat" di dalam direktori
Usersuser_nameAppDataLocalMicrosoftWindowsWebCache.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal tersebut, seorang juru bicara Microsoft mengatakan, "Kami akan menindaklanjuti laporan yang mengklaim
tab InPrivate tidak bekerja seperti yang kami rancang dan kami berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin."
Microsoft Edge bukanlah
browser pertama yang mengalami masalah ini. Tahun 2010 silam, peneliti dari Stanford University menemukan bahwa
mode private browsing pada Firefox, Chrome, Safari dan Internet Explorer rentan terhadap sejumlah serangan.
Menurut seorang spesialis forensik digital, Lesley Carhart, hal tersebut adalah masalah yang biasa ditemukan dan
mode private jarang dirancang untuk melindungi data pengguna dari adanya sabotase terhadap media penyimpanan lokal.
"
Private browsing selalu meninggalkan 'artefak' yang mudah ditemukan pada media penyimpanan dan memori. Ini selalu menjadi fitur privasi, bukan fitur keamanan," kata Carhart.
(tyo)