Jakarta, CNN Indonesia -- Buruknya penjualan perangkat mobile yang diderita Microsoft, membuat perusahaan mengambil langkah efisiensi dengan memutus hubungan kerja sejumlah karyawan.
Pada kuartal empat 2015, Microsoft menjual 4,5 juta unit ponsel Lumia, turun dari 10,5 juta pada kuartal empat 2014. Microsoft memprediksi penurunan penjualan ponselnya masih berlanjut sampai kuartal berikutnya.
Microsoft memang belum mengumumkan berapa jumlah karyawan yang akan dipecat. Namun yang pasti, unit Microsoft Mobile Oy akan kehilangan puluhan tenaga kerja yang sebagian besar berasal dari bagian pemasaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Microsoft Mobile Oy merupakan anak perusahaan Microsoft yang berbasis di Espoo, Finlandia. Nama tersebut digunakan setelah perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates ini membeli lini bisnis ponsel Nokia.
Tahun lalu, Microsoft juga merumahkan 2.300 dari 3.200 karyawan yang ada pada divisi mobile serta menutup pabrik ponsel di daerah Salo, Finlandia.
Banyak yang menyangka bahwa pemecatan yang dilakukan di Finlandia adalah bagian dari rencana Microsoft yang diumumkan pada Juli 2015 lalu untuk mengurangi karyawannya sebanyak 7.800 dari seluruh divisi secara global.
Namun, juru bicara dari Microsoft menyangkal hal tersebut. "Pengurangan tenaga kerja yang di lebih dari satu lini bisnis dan negara dilakukan sebagai langkah adaptasi dengan kebutuhan bisnis. Kami mencoba melalui proses ini dengan sebijaksana mungkin dan memberikan rasa hormat yang terdalam untuk individu yang terkena dampaknya," kata juru bicara Microsoft kepada ZDNet.
Untuk memperbaiki keadaan, nampaknya Microsoft akan menerapkan strategi yang sudah diumumkan sebelumnya, yakni mengurangi kuantitas pendistribusian ponsel dan hanya fokus pada kategori ponsel tertentu.
Bukan hanya Microsoft yang mengambil langkah efisiensi lantaran penjualan ponsel yang menurun, tetapi langkah ini juga diambil oleh BlackBerry.
Perusahaan asal Kanada itu baru saja mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 200 karyawan di dua negara penting demi melakukan efisiensi dalam organisasi.
PHK akan dilakukan di Ontario, Kanada, terhadap 127 karyawan dari divisi hardware dan sistem operasi BlackBerry 10. Begitu pun di Florida, Amerika Serikat, BlackBerry segera memberhentikan 75 karyawan.
"Kami terus fokus untuk mengefisiensikan seluruh tenaga kerja kami secara global. Kami sedang mencari cara-cara baru untuk mendapatkan peluang pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas yang berkelanjutan pada semua lini bisnis kami," kata BlackBerry dalam sebuah pernyataan.
(adt/eno)