Jakarta, CNN Indonesia -- BlackBerry kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 200 karyawan di dua negara penting demi melakukan efisiensi dalam organisasi.
PHK akan dilakukan di Ontario, Kanada, terhadap 127 karyawan dari divisi hardware dan sistem operasi BlackBerry 10. Begitu pun di Florida, Amerika Serikat, BlackBerry segera memberhentikan 75 karyawan.
"Kami terus fokus untuk mengefisiensikan seluruh tenaga kerja kami secara global. Kami sedang mencari cara-cara baru untuk mendapatkan peluang pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas yang berkelanjutan pada semua lini bisnis kami," kata BlackBerry dalam sebuah pernyataan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di saat yang sama, Gary Klassen, penemu BlackBerry Messenger pun meninggalkan perusahaan tersebut setelah bekerja selama hampir 16 tahun.
"Kami mengkonfirmasi bahwa Gary Klassen telah meninggalkan BlackBerry. Kami berterima kasih atas banyaknya kontribusi yang diberikan selama ia bekerja. Semoga ia mendapatkan masa depan yang lebih baik," kata BlackBerry.
Menghadapi kondisi yang sulit membuat John Chen, CEO BlackBerry, harus memutar otak lebih keras lagi. Selain memecat sejumlah karyawan, BlackBerry juga berencana untuk pindah platform sepenuhnya ke Android setelah merilis ponsel Android pertamanya, Priv.
Pada pameran produk elektronik CES 2016 di Las Vegas, Amerika Serikat, Chen mengonfirmasi pihaknya berencana merilis satu produk baru tahun ini yang berjalan dengan Android hasil pengembangan Google.
Setelah itu, BlackBerry pun meniadakan program sertifikasi 'Built for BlackBerry' untuk aplikasi BlackBerry 10 pada 19 Januari 2016 lalu.
Sertifikasi 'Built for BlackBerry' sendiri bertujuan memastikan aplikasi apa saja yang dapat dinikmati secara optimal pada sistem operasi BlackBerry 10.
(adt)