Pusat Teknologi Apple di India Sediakan 4.500 Lapangan Kerja

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Senin, 15 Feb 2016 10:22 WIB
Pusat teknologi Apple ini akan digelontorkan dana hingga US$ 25 juta atau setara Rp 338 miliar.
Ilustrasi (REUTERS/Mike Segar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Apple berencana membuka pusat pengembangan teknologi di Hyderabad, India yang mencapai US$25 juta atau sekitar Rp338 miliar.

Pusat pengembangan teknologi Apple ini akan dibangun seluas 76.200 meter. Tak hanya itu, raksasa teknologi yang dipimpin Tim Cook itu juga bakal membuka pusat inovasi di dalamnya.

Mengutip ZDNews, Apple berencana menyediakan sekitar 4.500 pekerjaan untuk masyarakat lokal India. Untuk divisi teknologi informasi (TI), Apple sudah merancang ruang sendiri untuk Infosysc Wipro, Microsoft, dan Cognizant.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pusat pengembangan Apple bakal digunakan untuk pemetaan. Sekretaris bidang TI di Telangana, India Jayesh Ranjan mengatakan, Apple tidak hanya meninjau kota-kota di India, namun juga sejumlah lokasi di Eropa dan bagian lain di seluruh dunia.

Ranjan juga mencatat, Apple memilih Hyderabad karena kota ini merupakan pusat teknologi informasi besar di tanah Hindustan. Apple menilai, hal itu menjadi pendukung yang kuat.

Pusat inovasi yang turut dikembangkan pada Juni mendatang dan rencananya akan mulai operasi pada akhir tahun 2016 ini.

Diketahui Microsoft pun juga memiliki kantor di Hyderabad dan kabarnya bakal memperluas operasinya. Sementara Google tak mau kalah, ia sudah mengajukan untuk membuka markas di Hyderabad agar menjadi kampus teknologi terbesar di Asia Selatan.

Tim Cook sebagai CEO perusahaan belakangan memang sempat mengumumkan bahwa India menjadi salah satu negara penting untuk pertumbuhan produk Apple di masa depan.

Bahkan Apple sebentar lagi akan menerima persetujuan dari pemerintah India untuk membuka toko ritel pertamanya di sana.

Sebelumnya, Apple juga memutuskan untuk memangkas harga iPhone 5s dan 6s di India guna meningkatkan minat konsumen di negara Bollywood tersebut.

Apple pun dinilai perlu lebih kompetitif dalam memasang harga di India, sebab negara tersebut merupakan pasar ponsel pintar ketiga terbesar di dunia setelah China dan AS. Konsumen di India cenderung menggunakan ponsel dengan banderol di bawah US$ 300 seperti Xiaomi dan merk lokal Micromax.

(tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER