Jakarta, CNN Indonesia -- Gojek akan langsung memecat mitranya yang terbukti melakukan tindakan tidak menyenangkan kepada penggunanya.
Belakangan ada kasus tak menyenangkan yang berasal dari mitra pengemudi Gojek terhadap salah satu penumpang wanita. Oknum pengemudi itu telah melakukan pelecehan terhadap penumpang wanita.
Pristiwa ini langsung dilaporkan ke pihak Gojek. Dan bukan cuma itu, kasus ini juga kemudian banyak beredar di media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak ingin kasus pelecehan itu berlarut-larut, Gojek langsung melakukan investigasi dimulai dengan meminta keterangan dari korban wanita pada Sabtu lalu (13/2) di kantor Gojek, Kemang, Jakarta Selatan.
Setelah menelusuri insiden itu, pelaku akhirnya mengaku bahwa ia benar melakukan tindakan asusila tersebut.
"Kasus ini dijadikan pelajaran dan peringatan bagi para mitra pengemudi, tindakan serupa tidak dapat ditolerir dan pelaku yang bersangkutan pasti langsung ditindak tegas," tulis pihak manajemen Gojek.
Gojek juga mengaku, kasus tersebut sigap ditangani berkat dari pihak pelanggan yang dengan cepat melaporkan kejadian.
Baru-baru ini Gojek pun baru tertimpa kasus yang juga melibatkan seorang pengemudinya bernama Rionaldo yang diserang dua terduga pelaku yang menembakan senjata ke bagian belakang kepalanya, Sabtu (13/2).
Rionaldo yang berusia 27 tahun menjalani perawatan medis di Rumah Sakit JMC, Jakarta Selatan. Dua pembegal itu melarikan diri dan pihak Gojek berharap kepolisian mengusut tuntas insiden nahas tersebut.
Gojek sejatinya merupakan perusahaan yang didirikan pada 2011 silam. Mereka terlahir kembali pada Januari 2015 yang ditandai dengan peluncuran aplikasi untuk perangkat mobile.
Saat ini Gojek memiliki mitra pengemudi lebih dari 200 ribu orang di seluruh Indonesia, di mana 100 ribu di antara berada di kawasan Jabodetabek.
(eno)