Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat robotika nirawak New Horizons milik NASA kembali mengirimkan data mengenai 'misteri' permukaan Pluto. Kali ini adalah keberadaan tebing beku di planet kerdil itu.
New Horizons menangkap gambar sejumlah tebing es di permukaan Pluto yang kemudian menjadi bukti selanjutnya mengenai aktivitas tektonik di sana miliaran tahun lalu.
Foto yang dijepret New Horizons diambil dari jarak 33.900 kilometer, menunjukan kawasan kutub utara Pluto. Foto diambil menggunakan instrumen Ralph/Multispectral Visible Imaging Camera (MVIC).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warna yang tampak dari penampakan tebing es Pluto diyakini berada di area yang berwarna cokelat kekuning-kuningan, ketimbang area yang berwarna abu kebiru-biruan.
"Warna kuning kemungkinan mewakili endapan metana tua yang terkena radiasi Matahari daripada medan yang kebiru-biruan," ungkap salah seorang peneliti tim New Horizons, Will Grundy dari Lowell Observatory.
Penelitian lebih lanjut berdasarkan foto New Horizons itu lalu mengungkap hubungan antara tebing dan lembah di permukaan sang Planet Kerdil.
Tebing paling besar yang ditandai oleh warna kuning memiliki lebar sekitar 75 kilometer. Kemudian tebing yang berdampingan — ditandai dengan warna hijau — lebarnya sekitar 10 kilometer.
Sementara lembah berliku-liku yang ditandai warna biru terlihat letaknya di bawah tebing dengan tanda warna kuning, sedangkan lembah lainnya berada di sebelah timur dengan tanda warna merah jambu.
Adapun tanda merah yang menunjukan lubang besar dengan bentang berukuran 70 kilometer dan kedalamannya 4 kilometer, diyakini menjadi dampak dari es mencair sehingga tanah di sana runtuh.
 Lokasi yang ditandai warna kuning dan hijau merupakan lokasi ngarai, lokasi biru dan merah muda adalah lembah, dan lokasi yang ditandai merah adalah lubang-lubang di daerah kutub utara Pluto. (NASA/JHUAPL/SwRI) |
Dinding tebing Pluto diyakini para peneliti, lebih tua dan sudah rusak, menunjukan mereka terbentuk dari material lemah.
Tebing beku lalu dianggap menakjubkan karena mereka menambah bukti terkait aktivitas tektonik dan geologis di Pluto.
Sejauh ini, New Horizons sudah memberi data mengenai gunung es dan cryovolcano yang memuntahkan es ketimbang lava.
New Horizons berhasil melintas 12,5 ribu kilometer di atas permukaan Pluto dengan kecepatan 45 ribu kilometer per jam pada pertengahan Juli lalu. Jarak tersebut menjadi yang terdekat sejak New Horizons menjelajah ruang angkasa selama 9,5 tahun.
Data yang diperoleh New Horizons diharapkan bisa memberi pemahaman yang lebih mendalam mengenai sistem satelit Pluto.
(adt/adt)